Jakarta (ANTARA) - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menyatakan, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah bergabung harus dapat menjadi agen pembangunan sektor perikanan budidaya di Tanah Air.

"Di masa mendatang, sektor perikanan budi daya memegang peranan yang sangat penting," kata Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Hal tersebut diucapkan Slamet dalam rangka menyambut baik bergabungnya Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan terbaru dalam keluarga besar Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Menurut dia, perikanan budi daya memegang peranan penting karena mampu menciptakan mendukung ketahanan pangan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta mampu meningkatkan perekonomian nasional.

Baca juga: KKP targetkan 2021 produksi perikanan budi daya capai 19,47 juta ton

Slamet berharap CPNS yang baru ini harus mampu menjadi agen pembangunan sektor perikanan budi daya di tengah-tengah masyarakat.

"Adik-adik semuanya masih sangat muda sekali, masih punya banyak waktu untuk belajar mendalami sektor perikanan budi daya ini. Kami akan tempatkan dulu ke daerah-daerah untuk melihat bagaimana perikanan budi daya secara nyata," tutur Slamet.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya akan menempatkan 13 orang CPNS pusat untuk belajar atau magang selama 6 bulan di Unit lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: KKP pacu budi daya udang, penuhi permintaan dunia yang tinggi

Dengan penempatan di daerah, lanjutnya, maka CPNS diharapkan lebih mengerti bisnis proses Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Ia juga menginginkan mereka agar menjunjung tinggi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu cerdas, akuntabel, integritas, loyalitas dan inovatif.

"Jadilah agen pembangunan perikanan budidaya. ASN milenial diharapkan mampu melihat potensi dan peluang serta siap menghadapi tantangan pembangunan perikanan budidaya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP.

Untuk itu, diperlukan perubahan dari ASN milenial ini untuk menghadapi modernisasi sub sektor perikanan budi daya agar mampu menjawab tantangan perikanan budidaya di era globalisasi saat ini.

Slamet juga menyampaikan ASN harus mampu memberikan pelayanan prima bagi masyarakat serta terbebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021