Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp11,3 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada awal tahun 2021 dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp24,27 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini sedikit di bawah target indikatif Rp14 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS13072021 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,07080 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 13 Juli 2021 ini mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,02 persen dan tertinggi 3,17 persen.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah tipis, tertekan naiknya imbal hasil obligasi AS

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS027 sebesar Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,64017 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp4,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,56 persen dan tertinggi 5,34 persen.

Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,38825 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp2,17 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,33 persen dan tertinggi 5,5 persen.

Baca juga: Kemenkeu: Pemerintah serap Rp6,14 triliun dari lelang sukuk

Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,68862 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp6,27 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,4 persen dan tertinggi 7,19 persen.

Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,72537 persen.

Baca juga: Pemerintah serap Rp10 triliun dari lelang sukuk

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp2,87 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,59 persen dan tertinggi 7 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,06965 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp7,06 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,95 persen dan tertinggi 7,11 persen.

Menurut rencana, pemerintah juga akan melakukan lelang tambahan (Green Shoe Option) lima seri sukuk untuk pembiayaan penanganan pandemi yaitu PBS027, PBS017, PBS029, PBS004 dan PBS028 pada Rabu (13/1).

Baca juga: Lelang sukuk serap Rp10 triliun
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021