Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah membantu menyiapkan makanan siap santap bagi sekitar 1.200 korban gempa di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

Dinas Sosial Sulawesi Tengah sejak Sabtu (16/1) mendirikan dapur umum di kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, tepatnya di depan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sulawesi Barat di Mamuju, untuk membantu Dinas Sosial Sulawesi Barat melayani korban gempa.

"Dalam sehari kita targetkan untuk 1.200 penyintas untuk dua kali yaitu makan siang dan malam," kata Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tengah Ridwan Mumu sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Kota Palu, Minggu.

Selain menyediakan makanan siap santap, menurut Ridwan, Dinas Sosial Sulawesi Tengah mengerahkan 50 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 15 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, serta pegawai Dinas Sosial untuk membantu penanganan dampak gempa di Sulawesi Barat, termasuk di antaranya mengevakuasi korban gempa.

Ridwan berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban warga dan pemerintah daerah di Sulawesi Barat.

"Mereka (juga) membantu kita saat bencana 28 September 2018," katanya merujuk pada gempa disertai tsunami dan likuefaksi yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah tahun 2018.

Pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang episenternya berada di sekitar enam km arah timur laut Majene. 

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa yang diikuti rangkaian gempa susulan itu setidaknya telah menyebabkan 56 orang meninggal dunia dengan perincian 47 orang di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene.

Gempa juga menyebabkan 637 orang terluka di Kabupaten Majene dan 189 orang terluka berat sehingga harus menjalani rawat inap di Kabupaten Mamuju.

Baca juga:
Anjing pelacak dikerahkan untuk bantu pencarian korban gempa di Mamuju
BNPB: Korban gempa Sulbar bertambah menjadi 56 orang

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021