Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi tiga menit 26 detik
Medan (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin menyatakan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, erupsi pada Senin sekitar pukul 20.10 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.

"Erupsi Gunung Sinabung itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26 detik," kata Natanail saat dihubungi di Medan, Senin malam.

Baca juga: Gunung Sinabung meletus, semburkan debu setinggi 500 meter

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo erupsi pada Minggu (17/1) petang sekitar pukul 16.50 WIB, menyemburkan debu setinggi lebih kurang 500 meter. Erupsi Gunung Sinabung di atas puncak lebih kurang 2.960 meter di atas permukaan laut.

Erupsi Sinabung ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44 mm dan durasi lebih kurang dua menit.

Baca juga: BPBD Karo: Gunung Sinabung erupsi tinggi kolom abu tidak teramati

Saat ini, kata Natanail, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Baca juga: Pemerintah terapkan prokes di lokasi bencana Gunung Sinabung

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar, jelas Perangin-angin.

Baca juga: Gunung Sinabung di Karo luncurkan awan panas sejauh 1.500 meter


 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021