Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mendirikan posko bantuan setelah Gempa 6.2 SR yang melanda Majene dan Mamuju pada Jumat (15/1) pekan lalu yang menelan 90 korban jiwa.

Posko tersebut didirikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIX Provinsi Sulawesi Selatan- Sulawesi Barat di Terminal Tipe A Simbuang, Mamuju.

“Dari hari pertama terjadi musibah, Terminal Simbuang telah dijadikan penampungan bagi para pengungsi. Melalui posko tersebut, Kemenhub mendirikan dapur umum untuk melayani pengungsi dengan yang menginap dengan tenda darurat,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dalam posko tersebut menampung sebanyak 138 Kepala Keluarga atau 573 jiwa.

“Dari 573 pengungsi tersebut terdapat orang dewasa sebanyak 524 jiwa, anak-anak 46 jiwa, dan ibu hamil sebanyak 3 jiwa,” ujar Dirjen Budi.

Ia mengharapkan agar dengan adanya posko bantuan ini dapat membantu meringankan beban para pengungsi serta mampu mendistribusikan bantuan dengan tepat sasaran bagi para pengungsi.

“Di lokasi ini juga telah didirikan dapur umum bagi para pengungsi. Sejumlah bantuan kebutuhan bahan pokok seperti sembako, air mineral, masker, peralatan kesehatan wanita, handsanitizer, selimut dan tenda posko telah disalurkan. Saat ini pengiriman bantuan masih sedikit terhambat mengingat pengiriman barang melalui jalan darat terkendala jalan longsor. Semoga setelah longsor ini teratasi, proses pengiriman dan penyaluran bantuan kembali lancar,” ujarnya.

Gempa di Sulbar pertama terjadi pada Kamis (14/1) lalu pukul 14.45 WITA dengan magnitudo 5,9, kemudian disusul gempa kedua pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WIB magnitudo 6,2.

Hingga Selasa (19/1), jumlah korban meninggal dalam peristiwa gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) bertambah menjadi 88 orang.

Angka tersebut berdasarkan pencatatan Basarnas Makassar pukul 09.30 WITA di mana sudah ada 88 korban meninggal, 77 orang merupakan warga Mamuju dan 11 orang warga Majene.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin (18/1) sebanyak 253 orang mengalami luka berat dengan rincian 189 warga Mamuju dan 64 warga Majene.

Sementara itu jumlah keseluruhan korban dengan luka ringan sebanyak 679 orang. Adapun sebanyak 19.435 orang mengungsi.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021