Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong terwujudnya kerja sama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat seperti Pfizer dan Moderna, untuk turut mendistribusikan vaksinnya ke Indonesia.

Menurut dia, dari pembicaraan produktif dengan Pfizer, Indonesia menargetkan mendapatkan sekitar 50 juta dosis, yang diestimasikan datang pada April 2021 dan dengan Moderna, proses pembicaraan masih terus dilakukan.

"Vaksin dari Pfizer maupun Moderna juga sudah mendapatkan izin edar penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA)/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Serta sudah digunakan untuk memvaksinasi rakyat Amerika Serikat termasuk Presiden terpilih Joe Biden yang disuntik vaksin Pfizer, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris yang disuntik vaksin Moderna," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakan Bamsoet usai menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia H.E. Mr. Sung Yong Kim, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ketua MPR bersedia divaksin bentuk dukung pemerintah atasi COVID-19

Bamsoet mengungkapkan bahwa Johnson and Johnson melalui unit perusahaan Janssen Pharmaceutica juga sudah siap memproduksi massal vaksin COVID-19 dan kemungkinan izin penggunaan daruratnya akan diajukan pada Februari 2021 ke FDA.

Menurut dia, jika disetujui maka akan semakin menambah banyak perusahaan farmasi asal Amerika yang bisa memproduksi vaksin sehingga tentunya sangat bagus bagi dunia, karena memiliki banyak "amunisi" melawan COVID-19.

"Jika memungkinkan, Indonesia akan turut bekerjasama dengan Johnson and Johnson dalam pengadaan vaksin," ujarnya.

Dia menjelaskan, sama halnya dengan Indonesia, walaupun sudah mulai melakukan vaksinasi terhadap rakyatnya, Amerika Serikat juga masih "berperang" menghadapi lonjakan penyebaran COVID-19.

Baca juga: Bamsoet: Pemerintah dan masyarakat harus bersama atasi bencana

Menurut dia, berdasarkan data worldmeters Coronavirus pertanggal 19 Januari 2021, Amerika Serikat masih berada di posisi pertama negara dengan penyebaran COVID-19 terbanyak di dunia.

"Memiliki populasi penduduk sekitar 332.071.530 jiwa, Amerika Serikat menghadapi sekitar 24.628.584 kasus positif COVID-19. Penambahan per-tanggal 19 Januari ini mencapai 2.143 kasus baru, dengan total kematian mencapai 408.628 jiwa," katanya.

Dia mengatakan Indonesia sebagai sahabat berharap keberadaan berbagai produsen vaksin asal Amerika Serikat tersebut bisa segera mengendalikan penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat.

Hal itu menurut dia Presiden terpilih Amerika Serikat yaitu Joe Biden memiliki target per-harinya Amerika Serikat harus bisa memvaksin 1 juta warga.

"Selain membantu negaranya mengendalikan vaksin, para produsen vaksin tersebut juga harus membantu berbagai negara dunia lainnya," ujarnya.

Menurut dia seperti yang sering diingatkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), distribusi vaksin harus dilakukan secara adil ke berbagai negara sehingga dunia bisa segera mengakhiri pandemi COVID-19 secara bersama-sama.

Baca juga: MPR libatkan berbagai elemen susun PPHN
Baca juga: Bamsoet ingatkan pentingnya Pokok-Pokok Haluan Negara


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021