Sydney (ANTARA) - Warga yang tinggal di Brisbane, kota terbesar ketiga Australia, tidak akan diwajibkan lagi menggunakan masker di dalam ruangan mulai Jumat, saat negara bagian Queensland berhasil mengendalikan penyebaran lokal varian baru COVID-19.

"Mulai pukul 01.00 besok (Jumat) kami akan kembali menerapkan pembatasan yang paling rendah di negara ini. Hal ini berita yang begitu luar biasa untuk bisnis, berita yang sangat bagus untuk wisata dan yang sangat menggembirakan bagi warga Queensland," kata Menteri Kesehatan negara bagian Yvette D'Ath.

Hingga Kamis, Queensland terus melaporkan nihil kasus lokal, yang membuat otoritas semakin melonggarkan pembatasan COVID-19. Pemimpin negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengaitkan hasil tersebut dengan strategi "bekerja keras dan cepat" di
negara bagian tersebut.

Baca juga: Australia catat nol kasus COVID-19 dua hari berturut-turut

Awal Januari ini, penguncian darurat tiga hari diumumkan oleh Palaszczuk untuk seluruh wilayah Brisbane dengan perintah wajib penggunaan masker setelah seorang petugas kebersihan hotel karantina setempat terbukti positif varian COVID-19 yang terdeteksi di Inggris, yang sekaligus menjadi kasus lokal pertama di Australia.

Pelonggaran pembatasan ditetapkan setelah otoritas kesehatan melakukan pelacakan kontak terhadap 1.200 orang dan memastikan bahwa tidak ada penyebaran virus lebih lanjut, demikian kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Jeannette Young.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Australia nol kasus virus corona hari keempat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021