Boyolali (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Kabupaten Boyolali telah menambah satu bangsal perawatan isolasi dengan 22 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19 yang masih terus bertambah di wilayahnya.

RSUD Pandan Arang Boyolali yang menjadi rumah sakit rujukan lini II, terus meningkatkan pelayanan dengan menambah satu bangsal untuk tempat isolasi pasien COVID-19, kata Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, di Boyolali, Jumat.

Menurut Siti Nur Rokhmah, RSUD Pandan Arang Boyolali untuk penanganan pasien COVID-19 awalnya menyediakan Bangsal Brotowali 1 dan 2, dan sekarang bertambah Bangsal Kanwa yang menyediakan sebanyak 22 tempat tidur, sehingga total ruang isolasi COVID-19 mampu melayani sebanyak 107 pasien.

Penambahan bangsal tersebut, kata Siti Nur, merujuk pada instruksi Kementerian Kesehatan yang meminta untuk menyediakan 30 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19 dari jumlah total tempat tidur yang dimiliki rumah sakit daerah.

Di RSUD Pandan Arang Boyolali saat ini untuk Bangsal Brotowali 1 telah terisi 19 pasien dari kapasitas 20 tempat tidur, Brotowali 2 sebanyak 12 pasien dari kapasitas 36 tempat tidur, dan Kanwa terisi penuh 22 pasien.

Tim RSUD Pandan Arang Boyolali yang menangani pasien COVID-19 memiliki pelayanan khusus. Pasien yang dirawat di Bangsal Brotowali dan Kanwa berbeda dengan pasien umum lainnya dalam hal distribusi baik dari pasien maupun obat yang diberikan.

Baca juga: Warga Boyolali sembuh dari COVID-19 bertambah 53 orang
Baca juga: Boyolali perketat pengawasan aktivitas di desa-desa dalam zona merah


Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan penambahan ruang perawatan selain di RSUD Waras Wiris Andong sebanyak 16 tempat tidur sebelumnya, juga RSUD Pandan Arang yang perluasan perawatan yakni di Kanwa sebanyak 22 tempat tidur.

Bahkan, ruang perawatan isolasi di Bangsal Kanwa RSUD Pandan Arang yang baru tersebut saat ini, sudah terisi penuh 22 pasien COVID-19.

Menurut dia, penambahan ruang-ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di Boyolali tersebut, juga mendapat respon dari RS-RS swasta yang telah mengajukan izin ke Dinkes untuk dilakukan proses verifikasi dan validasi.

"Ada tiga RS swasta di Boyolali yang mengajukan penambahan ruang isolasi," katanya.

Baca juga: Warga sembuh COVID-19 di Boyolali bertambah 99 orang
Baca juga: Dua kluster dominasi penambahan COVID-19 di Boyolali


Dia mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Kamis (21/1) malam, ada penambahan 70 kasus sehingga akumulasi menjadi 3.938 kasus. Jumlah tambahan kasus itu, terdiri dari kejadian baru 59 kasus, dan kontak erat dengan pasien sebelumnya 11 kasus.

Dari Jumlah 3.938 kasus COVID-19 di Boyolali, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 197 kasus, isolasi mandiri 200 kasus, yang dinyatakan sembuh 3.427 kasus dan meninggal dunia 114 kasus.

"Pasien COVID-19 di Boyolali yang sembuh 3.427 kasus atau sekitar 87 persen, sedangkan yang meninggal 114 kasus atau sekitar 3 persen. Sehingga, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali, 2,03 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye," katanya.

Baca juga: Klaster keluarga dominasi tambahan kasus COVID-19 Boyolali
Baca juga: Dinkes Boyolali siapkan ruangan tambahan pasien COVID-19

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021