Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menegaskan bahwa simulasi liga yang digelar sebelum musim 2021 dimulai tidak tampilkan pertandingan penuh 2x45 menit.

"Bukan pertandingan betulan. Jadi mungkin hanya sekitar 10 menit. Nanti yang diperlihatkan seperti tidak boleh berpelukan saat selebrasi," ujar Akhmad Hadian ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

LIB berencana mengadakan simulasi jalannya liga sebelum Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021 dimulai.

Menurut Akhmad Hadian, hal itu dilakukan untuk memperlihatkan kepada otoritas terkait termasuk pihak Polri bagaimana teknis kompetisi di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: LIB: kompetisi 2021 paling mungkin dimulai setelah Lebaran
Baca juga: Robert Alberts setuju Liga 1 di akhiri tanpa gelar juara dan degradasi


Oleh sebab itu, dia menyebut bahwa LIB akan memberikan surat kepada Kapolri baru terkait simulasi tersebut.

Penetapan Kapolri anyar tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Joko Widodo yang rencananya digelar sebelum Januari 2021 tuntas.

Adapun nama yang akan disahkan Presiden sebagai Kapolri, setelah lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI, adalah Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo.

"Kami akan bersurat ke Kapolri baru," tutur Akhmad Hadian.

Baca juga: PSSI resmi hentikan Liga 1 dan 2 musim 2020 tanpa juara

Terkait simulasi, dia melanjutkan, LIB akan memperlihatkan proses jalanya proses laga dari awal sampai akhir.

Akan ditunjukkan tahap-tahap seperti ketika pemain dibawa dari hotel ke stadion, lalu ke ruang ganti, bertanding sampai kembali ke penginapan.

"Lalu nanti ada juga skenario ketika ada pemain yang positif COVID-19. Tentu ada karantina dan lain-lain. Namun untuk simulasi ini kami masih terus merancangnya. Kami perlu memastikan soal seperti berapa orang yang terlibat, di mana tempatnya. Untuk waktu, kami ingin secepatnya," tutur Akhmad Hadian.

PSSI resmi menghentikan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia musim 2020 dengan alasan keadaan kahar (force majeure) akibat pandemi COVID-19 dan menetapkan tidak ada juara meski dua kompetisi tersebut sudah berjalan beberapa pekan tahun 2020.

Baca juga: Persib nilai penghentian kompetisi bagai buah simalakama

Keputusan itu diambil PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang digelar pada Rabu (20/1).

Selain tidak ada juara, PSSI juga menetapkan tidak ada klub yang didegradasi dari Liga 1 dan Liga 2 musim 2020. Oleh karena itulah, semua tim peserta musim 2020 masih menjadi klub yang bersaing di Liga 1 dan Liga 2 musim 2021.

Terakhir, PSSI mempersilakan klub untuk mengurus kontrak pemain sesuai dengan aturan keadaan kahar di masing-masing tim.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021