LPI sebagai pengelola investasi pemerintah menjadi terobosan dalam menjawab kesenjangan pendanaan dalam negeri dan kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menyatakan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) merupakan salah satu terobosan dalam mencapai Visi Indonesia 2045.

Dito menuturkan LPI ini memberikan satu harapan atas pemenuhan kebutuhan pembiayaan pembangunan dan peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia ke depan.

“LPI sebagai pengelola investasi pemerintah menjadi terobosan dalam menjawab kesenjangan pendanaan dalam negeri dan kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional,” katanya dalam Raker bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin.

Dito mengatakan LPI berpotensi meningkatkan dan mengoptimalisasi nilai investasi pemerintah pusat secara jangka panjang untuk mendukung pembangunan secara berkelanjutan, meningkatkan FDI, dan mendorong investasi.

Ia optimistis dengan dibentuknya LPI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah momentum perbaikan perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19 dan sebagai katalis investasi dan terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Dito mengingatkan agar wewenang yang diberikan kepada LPI dapat dilaksanakan dengan tata kelola baik, prudent, profesional, dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian yang berimplikasi terhadap kepercayaan dari para investor global.

Wewenang LPI meliputi penempatan dana dalam instrumen keuangan, penatausahaan aset, pengelolaan aset, penentuan calon mitra investasi, melakukan kerjasama dengan pihak lain termasuk entitas dana perwalian (trust fund), serta memberikan dan menerima pinjaman.

Dito turut optimistis bahwa dengan model dan struktur LPI ini akan banyak investor asing yang tertarik menanamkan modalnya untuk berbagai proyek strategis yang memiliki return investasi menarik di Indonesia.

“Sistem pengawasan yang didesain sangat baik akan menjadi kunci keberhasilan dari pelaksanaan pengelolaan LPI ini,” ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani: 3 Dewas Lembaga Pengelola Investasi masa jabatannya beda

Baca juga: Sri Mulyani ungkap urgensi pembentukan LPI

Baca juga: Bahana: SWF bisa jadi opsi keluar dari jebakan negara kelas menengah

Baca juga: Ekonom: LPI berpeluang jadi salah satu intrumen dorong investasi ke RI

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021