jaringan lain ini berasal dari Sumatera Selatan
Jakarta (ANTARA) - Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin mengatakan masih akan mengejar jaringan lainnya yang terhubung dengan NK (31) pelaku pembegalan perwira Marinir yang sempat buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 3 bulan lamanya.

"Jaringan yang kemarin itu sudah kami tangkap, tapi masih ada jaringan lain. Saat DPO dia melakukan kerja sama dengan kelompok lain. Ini masih kita kejar," ujar Burhanuddin di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: Pelaku begal perwira Marinir sudah 11 kali lakukan aksi serupa

Burhanuddin mengatakan NK bukanlah warga Provinsi DKI Jakarta, dia merupakan warga pendatang dari Lahat, Sumatera Selatan.

NK diduga masih melakukan aksi pembegalan selama masuk DPO bersama dengan kelompok pendatang lainnya yang berasal dari Sumatera Selatan.

"Masih kita kejar," kata Burhanuddin.

Baca juga: Polres Jakpus ciduk DPO jambret pesepeda yang buron tiga bulan

NK diamankan Resmob Polres Metro Jakarta Pusat pada Minggu (24/1) di kos-kosan kawasan Cinere, Jakarta Selatan setelah buron selama 3 bulan lamanya.

Dua buah timah panas menghiasi kedua paha NK karena mencoba melakukan perlawanan pada saat polisi menangkap pria berusia 31 itu.

Kepada polisi ia mengaku sudah 11 kali melakukan pembegalan terhadap pesepeda di banyak lokasi mulai dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, hingga ke Tangerang Selatan.

Pria residivis itu pun harus kembali merasakan kurungan di bui atas perbuatannya menjambret para pesepeda dengan jeratan pasal 363 KUHP juncto 53 ancaman kurungan selama 7 tahun.

Baca juga: Polisi tembak begal ponsel

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat pada 2020 telah menangkap 3 tersangka lainnya berinisial RHY, RA, dan RY yang terlibat dalam kasus pembegalan terhadap perwira Marinir di depan Kementerian Pertahanan, Gambir, Jakarta Pusat pada akhir Oktober 2020 lalu.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021