Jakarta (ANTARA) - Para pakar kesehatan berpendapat varian baru virus corona lebih mudah menyebar daripada versi virus sebelumnya, sehingga memakai dua masker saat ini menjadi rekomendasi.

Sebagian ahli merekomendasikan Anda mengenakan masker bedah, masker kain setelah masker bedah, masker kain multi lapis dengan filter non-anyaman, atau masker N95 yang dipasang dengan baik.

"Masker bedah lebih baik daripada masker kain, masker bedah yang pas lebih baik daripada masker yang longgar, dan N95 lebih baik daripada masker bedah," ujar mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Dr. Tom Frieden kepada Vox.

Laman The Washington Post melaporkan, bahkan orang-orang di beberapa negara Eropa, termasuk Jerman dan Austria diharuskan memakai masker medis saat berada di toko-toko dan di transportasi umum.

Baca juga: Cegah kena COVID-19 pakai dua masker, ide bagus atau buruk?

Masker menghalangi partikel air liur yang keluar dari mulut dan hidung. Partikel-partikel ini dapat membawa virus SARS-CoV-2 dari satu orang ke orang lain, jadi memakai masker membantu untuk menghentikan penularan itu.

Masker kain melindungi orang lain dengan menjaga partikel-partikel itu keluar dari udara sekaligus melindungi pemakainya agar tetesan infeksi di udara tidak mencapai hidung atau mulut.

Dari sisi perlindungan, N95 diketahui lebih baik memblokir setidaknya 95 persen partikel kecil di udara, termasuk partikel berdiameter tiga persepuluh mikron, menurut Scientific American.

Sementara itu, masker bedah memblokir lebih sedikit partikel terkecil, tetapi menawarkan lebih banyak perlindungan bagi pemakainya daripada masker kain satu lapis, menurut tinjauan studi dalam jurnal The Lancet pada Juni 2020.

Walau begitu, masker kain multi-lapis dengan jumlah benang yang tinggi mengungguli masker kain lapis tunggal dengan jumlah benang yang rendah, baik dalam hal melindungi pemakainya dan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Dokter sarankan ada dua wadah khusus masker di tas

Dalam beberapa kasus, masker kain berkualitas lebih tinggi ini dapat menyaring hampir 50 persen partikel halus yang berdiameter kurang dari 1 mikron.

Virus corona sendiri berdiameter sekitar 0,1 mikron dan dapat dibawa dalam aerosol yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron dan tetesan yang lebih besar.

"Jika Anda memiliki masker satu lapisan, Anda memasang lapisan lain; masuk akal jika itu kemungkinan akan lebih efektif," kata Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Biden untuk COVID-19.

Untuk masyarakat umum, menempatkan masker kain setelah masker bedah mungkin merupakan pilihan terbaik, menurut Popular Science.

Masker kain meningkatkan kesesuaian masker bedah sehingga benda ini bisa menutupi wajah dan mulut lebih baik.

Sedangkan masker bedah berfungsi sebagai filter tambahan dan membawa muatan elektrostatis yang menjebak tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh pemakainya, sekaligus membantu mengusir partikel infeksi di udara, demikian seperti dilansir dari Livescience.


Baca juga: IDI anjurkan masker kain dua lapis untuk usia di bawah 60 tahun

Baca juga: Setelah masker kain, rantai juga menjadi tren saat pandemi

Baca juga: Brisbane tidak lagi mewajibkan penggunaan masker dalam ruangan

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021