Hanpi (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Vietnam pada hari Kamis mengkonfirmasi dua kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal dalam hampir dua bulan.

Kasus tersebut terjadi hanya beberapa minggu sebelum periode liburan Tahun Baru Imlek negara itu, ketika pertemuan besar di dalam ruangan diharapkan.

Meski jumlahnya kecil dibandingkan dengan infeksi virus corona baru di banyak negara, kedua kasus tersebut menjadi kejutan bagi Vietnam.

Berkat tindakan karantina, pengujian, dan pelacakan yang ketat, negara itu hanya melaporkan 1.551 kasus dan 35 kematian karena COVID-19 sebelum Kamis, menjadikannya tiga tempat teratas dalam survei tentang seberapa baik negara-negara menangani pandemi.

Pada hari Kamis, kementerian kesehatan Vietnam memerintahkan provinsi dan lembaga negara untuk memperketat penyaringan dan kontrol.

Upaya pelacakan kontak diluncurkan di dua provinsi utara Hai Duong dan Quang Ninh, di mana dua infeksi baru terdeteksi - salah satunya terkait dengan varian baru COVID-19 yang muncul di Inggris.

Sebuah desa di Hai Duong dikunci, menurut media setempat. Varian baru virus corona Inggris dinyatakan lebih mudah ditularkan.

"Kami harus melakukan semua upaya untuk menemukan daerah yang terinfeksi dalam 10 hari untuk menghentikan wabah," kata Vu Duc Dam, kepala satuan tugas COVID-19 nasional dalam pernyataan kementerian kesehatan.

Dalam waktu yang sulit bagi pemerintah negara itu, dua kasus baru itu juga muncul ketika Partai Komunis yang berkuasa berkumpul di Hanoi untuk kongres lima tahunannya untuk memilih kepemimpinan baru.

Kongres tersebut dihadiri oleh 1.600 delegasi yang berasal dari seluruh wilayah Vietnam.

Pada hari Kamis, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengadakan pertemuan di sela-sela kongres dengan satuan tugas COVID-19 nasional untuk membahas wabah baru.

Pemakaian masker juga diwajibkan di tempat kongres untuk pertama kalinya sejak dimulai Senin lalu.

Pasien terbaru termasuk pekerja staf pendukung di bandara internasional Van Don yang bertanggung jawab untuk membawa penumpang yang terinfeksi yang datang dari luar negeri ke fasilitas karantina COVID-19.

Kasus lainnya adalah pekerja pabrik yang melakukan kontak dengan seorang warga negara Vietnam yang kemudian melakukan perjalanan ke Jepang dan dinyatakan positif untuk varian baru COVID-19 Inggris, yang telah dipastikan jauh lebih mudah menular.

"Pekerja staf bandara telah pergi ke beberapa tempat umum, termasuk rumah sakit," kata kementerian kesehatan dalam pernyataannya.

"Untuk kasus pekerja pabrik, mengingat keterlibatannya dengan varian Inggris, pelacakan kontak harus dilakukan secepat mungkin tetapi dengan cara yang sangat hati-hati,"

Langkah-langkah anti-virus corona yang ketat di Vietnam membantu dengan cepat menahan wabah awal virus corona, memungkinkan negara tersebut untuk melanjutkan aktivitas ekonomi lebih awal daripada sebagian besar negara di Asia.

Gelombang pertama infeksi dapat diatasi pada bulan April, dan negara itu menjalani hampir 100 hari tanpa penularan lokal sampai virus muncul kembali di pusat kota Danang pada bulan Juli. Kasus lebih lanjut terdeteksi di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh pada awal Desember.

Vietnam telah secara efektif menutup perbatasannya untuk memerangi virus corona dan telah menangguhkan penerbangan masuk dari negara-negara dengan varian baru COVID-19, seperti Inggris dan Afrika Selatan.

Sumber : Reuters
Baca juga: Vietnam batasi penerbangan masuk menjelang Tahun Baru Imlek
Baca juga: Vietnam laporkan kasus pertama varian baru virus corona
Baca juga: Vietnam setuju untuk beli vaksin COVID AstraZeneca

 

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021