Batam (ANTARA) - Wilayah zona merah COVID-19 di Kota Batam Kepulauan Riau terus berkurang seiring makin bertambahnya warga yang dinyatakan sembuh dan berkurangnya penambahan kasus baru pasien Virus Corona.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam mencatat apabila pada Senin (1/2), delapan dari sembilan kecamatan di pulau utama berzona merah, maka pada Senin (8/2) jumlahnya tinggal empat kecamatan.

Empat kecamatan yang masih zona merah yaitu Sekupang dengan 33 orang masih dalam perawatan, Sei Beduk dengan 22 orang, Lubuk Baja dengan 34 orang dan Batam Kota dengan 71 orang.

Sedang empat kecamatan pulau utama lainnya berzona merah muda yaitu Batuampar dengan 13 orang masih dalam perawatan, Sagulung dengan 14 orang, Bengkong dengan 12 orang, dan Nongsa 15 orang.

Satu kecamatan pulau utama lainnya, Batuaji zona kuning dengan delapan orang masih dalam perawatan.

Baca juga: Tiga kecamatan penyangga Batam kembali jadi zona hijau COVID-19

Baca juga: Zona merah COVID-19 di Batam terus berkurang


Sementara tiga kecamatan pulau penyangga yaitu Belakangpadang, Bulang dan Galang zona hijau tanpa seorang pun yang masih dirawat karena COVID-19.

"Totalnya 222 orang sedang dirawat (di seluruh Batam)," kata Ketua Bidang Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID Batam Didi Kusmarjadi.

Ia mencatat, hingga kini total warga yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 5.713 orang, sebanyak 5.345 orang sembuh, dan 146 meninggal.

Dengan begitu, tingkat kesembuhan mencapai 93,6 persen, tingkat kematian 2,6 persen dan tingkat kasus aktif 3,8 persen.

Pada Senin, Satuan Tugas mencatat tambahan tiga orang terkonfirmasi COVID-19, seorang di antaranya bergejala dan dua orang tanpa gejala.

"Sembuh sebanyak 15 orang," kata Didi.

Hingga kini pihaknya mencatat telah dilakukan pemeriksaan RT PCR terhadap 24.964 sampel, sebanyak 19.178 di antaranya negatif, 5.713 positif, dan 73 lainnya masih dalam proses.

Baca juga: Tinggal 18 orang yang masih dirawat karena COVID-19 di Batam

Baca juga: Tujuh kecamatan di Batam menjadi zona hijau COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021