Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengharapkan adanya evaluasi dari pemberian vaksin COVID-19 terhadap para tenaga kesehatan di wilayahnya selama penyelenggaraan berlangsung.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto di Jakarta Kamis berharap kasus selebgram yang mendapat jatah vaksin tenaga medis menjadi evaluasi penting jajaran Suku Dinas Kesehatan di wilayahnya.

Baca juga: Dinkes Sulsel: 914 nakes telah disuntik vaksin dosis II

“Saya katakan itu sebagai bahan evaluasi, bahwa vaksinasi merupakan kegiatan untuk pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang dimulai dari nakes,” ujar Uus.

Menurut Uus, tenaga kesehatan yang bekerja di wilayah pemerintahannya pun sudah berjuang keras untuk melaksanakan vaksinasi dengan baik. Meskipun terdapat beberapa kekurangan dalam sistemnya.

Baca juga: Yogyakarta mulai suntik vaksin COVID-19 untuk nakes lansia

“Ini juga evaluasi bagi masyarakat, memang vaksin COVID-19 ini jangan dijadikan main-main. Kita harus memiliki empati, karena situasi kondisi negara kita dalam kondisi memprihatinkan,” ujar Uus.

Oleh karena itu, Uus mengatakan kejadian selebgram yang menerima jatah vaksin tenaga kesehatan telah menjadi evaluasi dan penekanan kinerja penanganan masalah COVID-19 merupakan masalah kemanusiaan.

Baca juga: Tak penuhi kriteria, 1.024 nakes Batam tidak diberikan vaksin COVID-19

Evaluasi yang dilakukan jajarannya yakni kembali pada regulasi pemberian vaksin terhadap yang benar-benar merupakan tenaga kesehatan dan penanganannya.

Untuk itu, dia mengharapkan adanya kolaborasi bersama dan dukungan seluruh pihak dalam penanganan wabah hingga tuntas.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengecek pemberian vaksin COVID-19 di pos vaksinasi Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Kamis pagi.

Bersama jajaran Polres Metro Jakrta Barat dan Kodim 0503/JB, pihaknya memastikan peruntukkan vaksin COVID-19 tepat sasaran pada tenaga kesehatan.

Uus menekankan vaksinasi COVID-19 merupakan kegiatan kemanusiaan, sehingga untuk pengendalian dan pencegahan penyakit menjadi tanggungjawab bersama.

"Bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga seluruh instrumen masyarakat untuk mengawal seluruh proses," kata dia.

Vaksinasi untuk seluruh tenaga kesehatan, kata Uus diperkirakan selesai pada awal bulan Maret 2021. Selanjutnya, pemberian vaksin dilakukan pada pelayan publik, anggota TNI dan Polri.

"Yang jelas untuk pelaksanaan imunisasi vaksin dilaksanakan sesuai jadwal, saya yakin dari Sudinkes sudah memiliki data yang akan divaksin, dan syarat sudah diatur dari Kementerian Kesehatan. Sehingga rekan kami dari Dinkes pasti akan melaksanakan vaksin sesuai regulasi yang sudah ada," ujar dia.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021