belum memenuhi syarat dasar sekitar 1.000 tes per hari
Kupang (ANTARA) - Pemeriksaan spesimen COVID-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) di Nusa Tenggara Timur baru mampu menghasilkan sebanyak 684 spesimen per hari, kata Ketua Tim Laboratorium Biokesmas Provinsi NTT Fainmarinat Inabuy.

"Kemampuan tes PCR kita saat ini memang belum memenuhi syarat dasar sekitar 1.000 tes per hari, kalau kita mau kondisi ideal dan memagari dengan cepat penularan COVID-19," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.

Ia menjelaskan, masih terbatasnya kemampuan tes PCR ini karena hanya mengandalkan tiga laboratorium di Kota Kupang yaitu Lab Biokesmas NTT dengan kemampuan memeriksa 320 spesimen per hari.

Sementara Lab RSUD Prof Dr W.Z. Johannes 282 spesimen per hari dan RST Wira Sakti 48 spesimen per hari.

Inabuy pihaknya sementara berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen COVID-19 dengan metode pool test di Lab Biokesmas NTT namun masih terkendala ketiadaan alat ekstraksi otomatis.

Baca juga: Siak punya Laboratorium PCR, tes usap tak perlu ke Pekanbaru

Baca juga: Pemprov Jatim: Ada satu mobil lab PCR khusus untuk Surabaya


Menurut dia, jika ke depan pihaknya bisa mendapat bantuan alat ekstraksi otomatis maka kapasitas pemeriksaan PCR bisa ditingkatkan secara signifikan mencapai hingga tiga kali lipat.

"Kami sudah perhitungkan jika menggunakan alat ekstraksi otomatis maka pemeriksaan PCR setiap hari bisa mencapai mencapai 1.056 spesimen atau 6.336 sampel dalam satu minggu," katanya.

"Alat ini yang belum kami punya dan kami sedang berupaya meminta ke berbagai pihak baik pemerintah maupun nonpemerintah untuk membantu," tambahnya.

Inabuy berharap adanya bantuan dari pihak manapun untuk membantu masyarakat NTT mendapatkan pemeriksaan PCR yang lebih banyak setiap hari guna mendukung percepatan penanganan COVID-19.

Baca juga: NTT minta bantuan Kemenkes alat tes swab PCR

Baca juga: Menko Luhut tinjau lab tes PCR mobile buatan anak bangsa

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021