Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk menghentikan kegiatan penambangan liar yang berdampak pada kerusakan lingkungan hingga menyebabkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan imbauan tersebut disampaikan Wapres Ma’ruf dalam menyoroti aksi perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Wapres sebut penanganan banjir harus terintegrasi hulu dan hilir

"Kepada pemerintah daerah dan seluruh jajarannya, Wapres meminta untuk segera melakukan pencegahan dan menghentikan penambangan liar sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut," kata Masduki di Jakarta, Senin.

Wapres juga telah memperingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk menertibkan hingga menindak dengan tegas kepada pelaku penambangan dan penebangan hutan secara liar.

"Penambangan liar maupun penebangan hutan secara ilegal di daerah-daerah menjadi salah satu faktor utama terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor," kata Masduki.

Baca juga: Wapres sebut jika banjir berulang berarti kita tidak cerdas

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan kerja ke daerah banjir di Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/2), Wapres Ma’ruf mengingatkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum untuk dengan tegas menindak pelaku penambangan dan penebangan ilegal.

"Saya kira Pak Gubernur dan Pak Wagub, selain perbaikan dan pencegahan, penertiban law enforcement (penegakan hukum) harus ditingkatkan lagi," kata Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres mengingatkan bahwa masyarakat harus ikut menjaga lingkungan hidup sebagai bagian dari menjalankan ibadah. Wapres berharap seluruh umat dapat berpedoman pada ajaran agama untuk menjaga dan mengelola lingkungan hidup.

Baca juga: Wapres: Vaksinasi COVID-19 harus diperbanyak dan dipercepat

"Ini yang diajarkan kepada kita. Oleh karena itu memang harus dicegah itu penambangan liar, pembabatan (ilegal); sebab kalau tidak, maka yang menderita bukan hanya dia (penambang liar), tetapi seluruh masyarakat dan bangsa yang rugi," ujar Wapres.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021