Menuju Gorontalo yang aman dan tidak ada lagi masalah yang timbul
Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim meminta agar penanggulangan radikalisme dan terorisme di daerah ini melibatkan seluruh elemen masyarakat.

"Dengan tertangkapnya tujuh terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror di Kabupaten Pohuwato beberapa waktu lalu, kita harus lebih waspada dan membangun kerja sama dengan semua," kata Idris Rahim saat menerima kunjungan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo serta pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, di Gorontalo, Senin.

Idris menjelaskan koordinasi antara Pemprov Gorontalo, FKPT, organisasi keagamaan, dan elemen masyarakat lainnya, bertujuan untuk menginventarisir berbagai permasalahan yang terkait dengan terorisme.

Menurut Wagub, hal tersebut sangat penting untuk tetap menjaga dan menjadikan Gorontalo sebagai daerah teraman di Indonesia.

"Upaya kita ini kesemuanya menuju Gorontalo yang aman dan tidak ada lagi masalah yang timbul," ujarnya pula.

Ketua FKPT Provinsi Gorontalo Ani Hasan mengemukakan beberapa program FKPT dalam mengantisipasi radikalisme dan terorisme di daerah.

Program tersebut di antaranya rekrutmen calon pegawai negeri sipil di Provinsi Gorontalo dengan memperhatikan adanya paham-paham radikal dan terorisme serta mengidentifikasi organisasi-organisasi yang berkembang di Gorontalo.

"Untuk program nasional tahun 2021 yang akan dilaksanakan di daerah, akan kami bahas pada rakernas tanggal 2 hingga 5 Maret 2021. Untuk mengantisipasi aksi radikal dan terorisme, pemerintah memang tidak boleh sendiri," katanya pula.
Baca juga: 26 teroris JAD dari Gorontalo dan Makassar tiba di Jakarta
Baca juga: Densus 88 tangkap terduga teroris di Gorontalo

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021