Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda dan angkatan kerja, terutama dalam rangka membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, perlu dibangun sistem pendidikan dan pelatihan yang di dalamnya telah mengadaptasi perkembangan teknologi dan transformasi ke depan.

"Melihat kebutuhan yang ada saat ini, Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan," katanya dalam peluncuran buku "Panduan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi" secara virtual di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menhub : kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar

Menurut dia, sistem pendidikan dan pelatihan vokasi harus dibangun dengan memperhatikan seluruh elemen yang ada.

Keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di dalamnya pun menjadi hal penting. Oleh karena itu, sektor swasta perlu untuk mempersiapkan diri sehingga mampu menjadi mitra pemerintah dalam hal pengembangan SDM Indonesia.

Rosan menilai keterlibatan industri dalam pengembangan SDM akan mempercepat penyiapan SDM yang unggul dan juga mengurangi ketidaksesuaian yang selama ini terjadi.

Untuk mempersiapkan DUDI itulah, Kadin Indonesia yang didukung oleh IHK Trier (Kadin Trier-Jerman) menerbitkan buku panduan pendidikan dan pelatihan vokasi di dalam perusahaan berdasarkan pengalaman di Jerman dan negara lainnya yang telah sukses menjalankan vokasi.

Pola yang diadopsi dalam buku panduan tersebut bahkan diterapkan di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura karena mampu menjamin daya saing global dan masa depan generasi muda.

Pada kegiatan peluncuran buku panduan yang diselenggarakan secara daring itu disampaikan bahwa konten di dalam buku ini menjelaskan persyaratan minimal untuk menjamin kesuksesan vokasi.

Persyaratan tersebut di antaranya kurikulum pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada transformasi industri, kemitraan antara sektor pendidikan dengan sektor swasta, pelatih di industri dan guru sekolah yang berkualitas, penjaminan mutu, dan standardisasi yang diakui secara nasional dan internasional.

"Hal ini menjadi penting untuk disadari bahwa kalau kita mau mendapat SDM yang andal harus dengan persiapan matang dan terencana," kata Rosan.

Baca juga: Pemerintah dorong lembaga pendidikan vokasi bersinergi, berinovasi
Baca juga: KKP: Sekolah vokasi turut dukung produksi udang nasional

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021