Penanaman sejuta pohon ini dilakukan BNF bekerja sama dengan Center for International Cooperation in Sustainable Management of Tropical Peatland(CIMTROP) UPR dan Taman Nasional Hutan Sebangau
Palangka Raya (ANTARA) - Borneo Nature Foundation (BNF) mencanangkan penanaman satu juta pohon selama lima tahun ke depan di kawasan di wilayah Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG), Hutan Sebangau, Kalimantan Tengah.

"Penanaman sejuta pohon ini dilakukan BNF bekerja sama dengan Center for International Cooperation in Sustainable Management of Tropical Peatland(CIMTROP) UPR dan Taman Nasional Hutan Sebangau," kata Direktur Eksekutif BNF Internasional Simon J Husson melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Kamis.

Dia mengatakan penanaman sejuta pohon ini ditujukan untuk mengembalikan fungsi ekologi hutan Sebangau, terutama dalam penyerapan karbon dan pemulihan habitat untuk spesies terancam punah yang salah satunya karena kebakaran hutan dan penebangan liar pada masa lalu.

Berdasarkan hasil penelitian BNF selama beberapa tahun terakhir di kawasan Hutan Sabangau diperkirakan terdapat 65 spesies mamalia, 172 spesies burung dan 11 spesies amfibi.

Kemudian juga terdapat 46 spesies reptil, 55 spesies ikan, 22 spesies vertebrata endemik, enam spesies mamalia yang terancam punah dan 6000 indvidu orangutan.

Guna mendukung dan menyukseskan pencapaian tujuan penanaman pihaknya juga menjalankan berbagai kegiatanpemberdayaan masyarakat untuk perlindugan habitan dan pembangunan berkelanjutan.

"Upaya ini dilakukan melalui kegiatan 'outreach', pengurangan kemiskinan, membangun jaringan multi-stakesholder meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan reforestasi dalam peran serta perempuan di sekitar kawasan hutan, serta mendorong ekonomi hijau untuk komunitas lokal," katanya.

Sebagai bagian dari implementasi proyek satu juta pohon, pada bulan Maret-April 2021 BNF akan melakukan penanaman 40.000 bibit pohon di area bekas terbakar seluas 100 hektare di hutan area Ruslan LAHG Sebangau.

Proyek ini juga merupakan kelanjutan upaya yang telah ditempuh BNFmelalui program restorasi selama beberapa tahun terakhir di kawasan tersebut, di mana hingga tahun 2020 sebanyak 50.600 bibit yang telah ditanam di area seluas 50 hektare.

Sementara itu, Wakil Direktur BNF Indonesia Yunsiska Ermiasi mengatakan, penanaman 40.000 bibit pohon di area seluas 100 hektar ini juga merupakan bagian dari upaya BNF memperluas areal tanam, menambah jumlah bibit yang ada, serta meningkatkan kapasitas masyarakat Kereng Bangkirai dan Sabaru dalam mendukung kegiatan reboisasi dan reforestasi BNF.

"Penanaman ini didukung oleh para donatur dari berbagai negara yang mempunyai harapan yang sama, yaitu berupa berjalannya upaya reforestasi di kawasan gambut yang ada di Sebangau," katanya.

Nursery Officer BNF, Koesmyadi menambahkan, dari 40.000 bibit pohon yang akan ditanam pada bulan Maret, sebanyak 20.000 bibit pohon telah dimobilisasi ke area persemaian. Sementara, sisanya masih dalam proses.

Bibit-bibit yang ditanam diambilkan langsung dari hutan sebelum dibesarkan di tempat pembibitan sampai usia siap tanam.

Bibit tanaman lokal yang ditanam itu seperti belangeran, prupuk, tempohot, jambu-jambu, gerunggang, papung, tabaras, dan patanak galeget.

Baca juga: Kawasan konservasi Kalteng penting sebagai penopang kehidupan

Baca juga: 50.000 pohon ditargetkan ditanam Borneo Nature Foundation di lahan gambut

Baca juga: KLHK berduka, enam stafnya meninggal kecelakaan di TN Sebangau
​​​​​​​
Baca juga: BNF-CIMTROP bangun dan cegah kebakaran di Hutan Sebangau
​​​​​​​

 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021