Akibat pandemi ini, kepedulian masyarakat meningkat mengenai isu-isu keberlanjutan terutama bagi milenial dan generasi z
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengajak generasi milenial dan generasi z (zoomers) mengambil peran untuk ikut mengembangkan pariwisata berkelanjutan melalui teknologi.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri webinar Co-Creation dalam Program Sustainable Tourism Development di Era Generasi Milenial dan Generasi Z di Jakarta, Kamis, mengatakan webinar ini dirasa tepat sasaran karena dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan perlu melibatkan suara dan preferensi dari generasi muda.

"Ini topik yang sangat dekat di hati saya, dan saya yakini ini juga akan diminati oleh generasi muda yang sangat peduli sekali dengan isu-isu keberlanjutan sebagai bentuk rasa peduli terhadap lingkungan dan masyarakat," ujar Angela.

Angela mengatakan pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan hidup dan juga preferensi masyarakat dalam berwisata. Termasuk generasi muda yang semakin peduli dengan isu-isu keberlanjutan lingkungan.

Pelancong milenial dan generasi z di masa datang akan memilih destinasi yang ramah lingkungan, aman, sehat, jauh dari keramaian dan lebih otentik.

"Akibat pandemi ini, kepedulian masyarakat meningkat mengenai isu-isu keberlanjutan terutama bagi milenial dan generasi z. Yang disimpulkan oleh salah satu riset, mereka terdorong dan semakin peduli terhadap lingkungan dan ingin ikut membuat perubahan yang baik bagi masyarakat," katanya.

Artinya, lanjut Angela, pengembangan pariwisata ke depan tidak boleh lagi berorientasi kepada nilai ekonomi yang dihasilkan, namun dari kesejahteraan yang diperoleh dan dapat diwariskan dari pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Lebih lanjut Angela mengatakan generasi muda dapat memainkan perannya dalam mendukung pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi. Diantaranya dengan mempromosikan pariwisata berkelanjutan tanah air dan juga dalam peningkatan pengalaman berwisata.

"Sebagai contoh mulai dari booking desa wisata, melakukan pembayaran cashless sampai membagikan momen di media sosial," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen Kemenparekraf dalam pariwisata berkelanjutan, terdapat beberapa program yang telah dijalankan. Seperti revitalisasi destinasi, program CHSE, peningkatan kapasitas masyarakat, sertifikasi desa wisata, pengembangan ecotourism, pengembangan community based dan banyak lagi.

"Kami juga berkomitmen untuk terus memberikan insentif dalam bentuk promosi atau event bagi usaha pariwisata yang aktif terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan," ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah mengembangkan jaringan pariwisata hub, di mana seluruh kebutuhan informasi wisata Indonesia mulai daerah hingga provinsi seluruhnya tersedia. Selain itu pemesanan paket perjalanan pun dapat langsung dilakukan melalui platform tersebut.

"Ini adalah terobosan yang Kemenprekraf lakukan untuk menjawab kebutuhan generasi milenial," kata Angela.

Baca juga: Kemenparekraf optimalkan pariwisata domestik saat kontraksi ekonomi
Baca juga: Wamenparekraf: Kepercayaan kunci pulihkan pariwisata
Baca juga: ASEAN sepakati 7 perkuatan kerja sama pariwisata di tengah pandemi

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021