Ini bukan hanya masalah ekonomi tapi ini adalah masalah kesehatan yang menjadi masalah ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan Indonesia memiliki tiga game changer atau pengubah situasi untuk menangani dampak pandemi COVID-19 pada tahun ini baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

"Nomor satu adalah intervensi kesehatan karena pada akhirnya kita harus mengakui bahwa masalah yang kita hadapi adalah masalah yang berat," katanya dalam acara MNC Group Investor Forum 2021 di Jakarta, Selasa.

Suahasil menyebutkan game changer yang pertama adalah program vaksinasi sebagai bentuk intervensi kesehatan mengingat krisis kesehatan ini telah mempengaruhi berbagai sektor.

"Ini bukan hanya masalah ekonomi tapi ini adalah masalah kesehatan yang menjadi masalah ekonomi sehingga pada dasarnya kita harus campur tangan di bidang kesehatan," ujarnya.

Ia menuturkan program vaksinasi yang telah berjalan dengan diawali penyuntikan terhadap Presiden Joko Widodo bertujuan untuk mencapai herd immunity agar penyebaran virus dapat ditekan.

Tak hanya itu, pemerintah juga bersedia menanggung biaya vaksinasi untuk sekitar 182 juta jiwa penduduk Indonesia sehingga diharapkan mobilitas dan aktivitas perekonomian mampu pulih kembali.

Baca juga: 1.720.523 orang Indonesia telah jalani vaksinasi COVID-19

Game changer yang kedua adalah mengupayakan agar masyarakat dan dunia usaha dapat bertahan serta pulih secara bertahap mengingat saat ini perekonomian masih dalam kondisi tertekan.

"Kita masih memiliki tekanan pada konsumsi dan investasi. Tidak peduli berapa banyak investasi tapi kita masih memiliki masalah dalam permintaan dan inflasi masih sangat rendah," ujarnya.

Oleh sebab itu, Suahasil mengatakan pemerintah menjadikan APBN sebagai instrumen stimulus fiskal karena disusun secara fleksibel yang salah satunya alokasi untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca juga: Sri Mulyani: Program PEN jadi pendorong pertumbuhan kuartal I 2021

Berikutnya, game changer ketiga adalah reformasi struktural karena pemerintah tetap konsisten untuk melanjutkan reformasi meskipun terdapat krisis pandemi.

Ia menjelaskan reformasi struktural sangat penting untuk dilakukan agar saat pandemi telah selesai Indonesia memiliki lingkungan ekonomi yang berbeda.

"Kita harus baik dalam kesehatan, kita harus bertahan dan sembuh tetapi kita tidak hanya bertahan. Kita harus keluar dari pandemi ini dengan lingkungan ekonomi yang berbeda. Kita harus meningkatkan ekonomi cara kerja," jelasnya.

Ia menuturkan salah satu langkah dalam mempercepat reformasi struktural dilakukan melalui pembentukan Undang Undang 11/2020 tentang Cipta Kerja.

"Kita harus merestrukturisasi, mereformasi struktur ekonomi. Tentu penting untuk bertahan hidup dan selamat, tetapi sangat penting untuk melakukan reformasi," tegasnya.

Tak hanya itu, pemerintah turut membentuk sovereign wealth fund (SWF) yakni Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) yang diharapkan mampu menarik investor.

"Ini untuk membangun Indonesia dengan mengoptimalkan aset dan investasi, terlebih dahulu dari investasi swasta. Sektor swasta sangat penting dalam SWF," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Sudah banyak investor global ingin kerja sama dengan LPI

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021