"Setelah dinyatakan negatif, operasi penyakit fistula ani dilakukan kembali di RS Ciremai," ujar Andre.
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) TK III Ciremai milik TNI Angkatan Darat di Cirebon, Jawa Barat, sukses melakukan operasi kepada Iis Riani seorang penderita penyakit fistula ani.

"Rencana awal Iis akan dilaksanakan operasi di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD), namun dengan pertimbangan keluarga diputuskan dilakukan di rumah sakit terdekat kediamannya," jelas Kepala RS TK III Ciremai Letkol CKM dr Andre Novan yang dikutip dari akun Youtube TNI AD, Selasa.

Andre menjelaskan pertimbangan dilakukan operasi di RS Ciremai karena Iis dinyatakan positif COVID-19 sebelum dilakukan operasi di RSPAD Jakarta. Iis lalu dirawat di RS Ciremai pada tanggal 26 Januari - 2 Februari 2021. Usai perawatan di rumah sakit, Iis melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

"Setelah dinyatakan negatif, operasi penyakit fistula ani dilakukan kembali di RS Ciremai," ujar Andre.

Operasi dilakukan tim dokter RS Ciremai di bawah tanggung jawab dr Sri Anindiya. Selain itu, operasi didampingi rujukan ahli dari RSPAD sekaligus penanggung jawab pasien Kolonel CKM dr Ahmad Zumaro.

Sementara itu, dr Ahmad Zumaro menjelaskan usai operasi, Iis di bawah pemantauan dr Sri Anindiya untuk perawatan luka hingga sembuh. Pihak rumah sakit telah menyiapkan program home visit untuk pemulihan luka pascaoperasi hingga pulih seperti sedia kala. ⁣⁣⁣⁣⁣⁣

"Diberikan diet susu khusus yang diserap tubuh semuanya, tidak ada makanan yang tersisa selama lima hari," jelas Ahmad.

Iis Riani merupakan adik dari seorang penyandang disabilitas Sandi Rihata. Sandi sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat.

Sandi menjadi sosok yang memotivasi karena ketekunannya dalam bekerja di tengah keterbatasan. Informasi mengenai pemuda itu pun sampai di telinga Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Mengutip laman alodokter.com, fistula ani adalah terbentuknya saluran di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus atau dubur. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi benjolan berisi nanah (abses) di area kulit sekitar anus.

Rohmaniah, ibunda dari Iis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Jenderal Andika kepada keluarganya.

"Terima kasih kepada Bapak Andika Perkasa yang sudah mau menolong dengan keadaan saya yang seperti ini. Ibu sudah mengobati Iis ke mana-mana sampai ibu sudah kewalahan. Sudah ke spesialis dalam tapi tidak ada perubahannya," ujar Rohmaniah.
 

Pewarta: Fauzi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021