seluruh orang yang berkaitan pelayanan akan divaksin
Mataram (ANTARA) - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai ikut vaksinasi COVID-19 secara massal.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, HL Gita Ariadi, mengatakan vaksinasi massal terhadap ASN tersebut merupakan yang pertama dilakukan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

"Totalnya ada 750 orang ASN. Kita bagi tiga tahap, untuk tahap pertama itu 250 orang, tahap kedua 250 orang dan tahap ketiga itu 250 orang, sehingga jadi 750 orang, tapi kita berharap ini bisa sampai 1.000 orang dalam waktu tiga hari vaksin," ujar Sekda NTB Gita Ariadi saat memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dilakukan di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin.

Gita menyatakan, untuk seluruh ASN di lingkungan Pemprov NTB, termasuk guru yang menjadi wewenang provinsi seperti SMA/SMK akan dilakukan menyusul. Namun, diharapkan seluruhnya tuntas di bulan Maret 2021.

"Vaksinasi juga berjalan di kabupaten dan kota di NTB. Setelah ASN dalam beberapa hari ke depan juga vaksinasi dilakukan oleh personil Polri dan TNI. Artinya seluruh petugas yang berkaitan dengan pelayanan akan segera divaksinasi," tegasnya.

Baca juga: 1.172 anggota TNI dan Polri di NTB dilatih jadi petugas vaksinasi

Vaksinasi untuk ASN sendiri lanjut Sekda, tidak hanya dipusatkan di Kantor Gubernur NTB, melainkan sejumlah fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB, Rumah Sakit Mata NTB dan KKP juga difungsikan sebagai lokasi vaksinasi ASN.

"Jadi khusus hari ini yang kita vaksinasi, ASN yang bekerja di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Pemprov NTB. Sedangkan, untuk ASN di organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov NTB menyebar di fasilitas kesehatan yang sudah ditunjuk, sehingga tidak berkerumun pada satu tempat," jelas mantan Kepala Dinas Pariwisata NTB itu.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Lalu Hamzi Fikri, mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak 1.000 orang ASN sudah di vaksin dalam waktu tiga hari, termasuk anggota TNI dan Polri yang masing-masing menargetkan 1.000 orang bisa di vaksin dalam waktu tiga hari.

Namun demikian, untuk vaksinasi tahap kedua bagi ASN yang sudah di vaksin tahap pertama kemungkinan tidak dilakukan secara massal melainkan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan  tempat tinggal terdekat.

"Jadi tahap kedua tidak harus lagi secara massal, karena sesuai keputusan Menkes yang terbaru dan instruksi gubernur bahwa vaksinasi harus dipercepat dan itu tidak harus dilakukan ramai-ramai," ucapnya.

Baca juga: Baru pulang, tiga pekerja migran diisolasi di Wisma Nusantara Mataram

Kendati begitu kata Hamzi, berbicara percepatan vaksinasi, pihaknya berharap bisa dilakukan secepatnya. Namun tidak bisa dilakukan, karena harus menunggu vaksin COVID-19 yang diberikan secara bertahap oleh pemerintah pusat.

"Yang jelas kita ingin semua bisa secepatnya. Karena dari 5,3 juta penduduk NTB kita menargetkan 3 juta lebih atau 70 persen sudah bisa divaksin. Karena data vaksin ini sesuai yang dikirim oleh BPS. Intinya seluruh orang yang berkaitan pelayanan akan divaksin, seperti guru, pedagang, sopi dan sebagainya bisa divaksin COVID-19," katanya.

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi massal tahap pertama ASN Pemprov NTB berjalan tertib. Tampak seluruh ASN di sekretariat daerah (Setda) Pemprov NTB mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut. Tiga wartawan yang sehari-hari bertugas di lingkungan Pemprov NTB juga diminta Sekda NTB menjadi peserta vaksinasi tahap pertama yang dilakukan Pemprov NTB sebagai motivasi kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman.

Tiga wartawan itu, diantaranya Nur Imansyah dari LKBN Antara Biro NTB, Muhammad Nasir dari Suara NTB dan Emi dari SCTV.

Baca juga: RSUD Mataram perbanyak petugas skrining vaksin COVID-19 lansia
Baca juga: Satgas: Hunian rumah sakit darurat COVID-19 mulai berkurang

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021