Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menyatakan terdapat banyak data orang meninggal akibat vaksin COVID-19.

Akun Welly Bullock, dalam kirimannya di Facebook pada 25 Februari 2021, mengklaim mempunyai bukti vaksin COVID-19 memiliki efek samping berbahaya.

Berikut narasi lengkap yang lantas beredar pula di media sosial lain:

"Begitu banyak data orang meninggal akibat vaksin covid yg aku temukan..

Sampe sampe aku cape baca nya satu persatu..

Dan cape juga buat posting di sosial media buat buktiin kalo vaksin covid punya efek samping yg berbahaya."


Namun, benarkah banyak data orang meninggal akibat vaksin COVID-19?
 
Tangkapan layar hoaks yang menyatakan banyak data orang meninggal akibat vaksin COVID-19 (Facebook)


Penjelasan:
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan narasi tentang jumlah data orang meninggal akibat vaksin COVID-19 itu merupakan hoaks.

Menurut Hindra ketika ada yang meninggal karena vaksin COVID-19, Komnas KIPI akan langsung mengeluarkan rekomendasi untuk menghentikan vaksinasi.

Namun sampai saat ini, vaksin COVID-19 terbukti aman. Komnas KIPI masih merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19, mengacu laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Hindra turut menegaskan vaksin COVID-19 tidak memiliki efek samping berbahaya. Menurut dia, vaksin Sinovac yang digunakan Indonesia berisi virus mati (inactivated).

Klaim: Banyak data orang meninggal akibat vaksin COVID-19
Rating: Salah/Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Kandungan potasium pada vaksin Pfizer-Moderna sebabkan kematian

Baca juga: Bappenas proyeksi RI bakal capai "herd immunity" pada Maret 2022

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021