..UKM/IKM harus dibina dan dibimbing untuk meningkatkan kualitas produknya agar memiliki nilai tambah..
Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang mengatakan program Bangga Buatan Indonesia yang dikampanyekan oleh pemerintah bertujuan untuk menaikkan kelas usaha kecil menengah/industri kecil menengah (UKM/IKM), bukan untuk industri besar yang sudah memiliki pangsa pasar luas.

Franciscus dalam diskusi daring mengenai kebangkitan ekonomi pascapandemi yang dipantau di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa UKM/IKM harus dibina dan dibimbing untuk meningkatkan kualitas produknya agar memiliki nilai tambah di mata konsumen sehingga masyarakat lebih memilih produk-produk Indonesia ketimbang membeli produk luar.

Franciscus mencontohkan di industri pangan misalnya, produk-produk UKM/IKM harus memperhatikan aspek-aspek produk berkualitas seperti keamanan pangan. "Kuliner jadi bagian proses delivery pangan ke konsumen, perlu memperhatikan food safety, accessbility, dan affordability," kata dia.
Baca juga: Mendag Lutfi: Merek lokal akan jadi primadona di mal-mal Indonesia

Dalam hal peningkatan kualitas produk pangan UKM/IKM, lanjut Franciscus, juga harus mendapatkan dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) melalui pembinaan.

Dia mencontohkan kasus UKM/IKM produk kecap dan saus cabai yang dipermasalahkan karena menyebabkan keracunan di masyarakat. Padahal seharusnya, kata dia, UKM/IKM yang memproduksi saus dan kecap dari komoditas cabai dan kedelai dari daerah lain tersebut mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar bisa menghasilkan produk yang aman dan berkualitas.

"Harusnya dibina betul-betul dalam proses itu, kalau UKM merupakan arah pemerintah untuk terus membantu, mari bersama-bersama dalam posisi itu," kata dia.
Baca juga: Presiden: Kembangkan pasar produk nasional dengan Gernas BBI

Dalam industri pangan di level UKM, menurut Franciscus, hal yang saat ini menjadi perhatian penting dan harus ditingkatkan adalah proses pengemasan hingga mengurangi pangan yang rusak.

"Yang belum berjalan adalah UKM harus berperan dalam mengurangi post harvest loss, melalui sorting, packing, dan memperpanjang masa simpan melalui drying, serta cold chain," kata Franciscus. Menurut dia, kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19 harus dimulai dari UKM.

Baca juga: Presiden: Jangan sampai lokasi strategis diisi merek luar negeri
Baca juga: Presiden ingatkan agar UMKM tidak jadi korban "predatory pricing"
Baca juga: Menperin: Beli produk dalam negeri merupakan tindakan patriotisme

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021