Palembang (ANTARA News) - Forum Kajian Identitas Bahasa, Sastra, dan Budaya Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan menggelar Seminar Internasional Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajaran Bahasa dan Sastra, di Hotel Sandjaja Palembang, 1-2 Juni 2010.

Ketua panitia seminar internasional bahasa dan sastra itu, Ery Agus Kurnianto, didampingi humasnya, Dian Susilastri, di Palembang, Selasa, menjelaskan bahwa dalam seminar bertema "Politik Identitas: Lokalitas Bekonteks Global dalam Wacana Multikultural" mengundang dan dihadiri 300-an peserta dari sejumlah daerah di Indonesia dan negara tetangga.

Pembicara dan peserta adalah para pakar yang berminat dalam bidang bahasa, sastra, budaya, dan pengajarannya.

Pemakalah kunci adalah Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Alex Noerdin, dengan delapan pemakalah utama, dan 60 pemakalah pendamping, serta melibatkan 200-an peserta aktif, kata Ery pula.

Mereka semua berlatar belakang peneliti, dosen, guru, mahasiswa, dan pemerhati masalah bahasa, sastra, budaya, dan pengajaran, ujar dia lagi.

Beberapa pemakalah penting, antara lain Dr Sugiyono (Pusat Bahasa), Prof Hj Siti Zainon Ismail (Malaysia), Prof H Hasyim (Brunei Darussalam), Prof Azhar Ibrahim (Singapura), Prof Chuzaimah Dahlan Diem (Unsri Palembang), dan Eddy Santana Putra (Wali Kota Palembang).

Seminar berlangsung dua hari ini, menurut Ery, menjadi sangat penting bagi idealisme negara-bangsa dalam menentukan arah pembentukan identitasnya dalam kancah global dengan perspektif humaniora.

Dia menjelaskan, bahwa humaniora merupakan bidang relatif lebih arif dan fleksibel dalam melihat dinamika identitas yang selalu mencari bentuk.

Di dalamnya juga perlu peran media massa sebagai penyebar informasi yang positif dan konstruktif dalam penyadaran politik identitas negara-bangsa, kata Ery pula.

Dian Susilastri menambahkan, bahwa Forum Kajian Identitas Bahasa, Sastra, dan Budaya (Forkibastra) merupakan sebuah forum yang akan berkonsentrasi pada pengkajian identitas bahasa, budaya, dan sastra beserta pengajaran dan pembelajarannya.

Tujuan seminar internasional yang diselenggarakan Forkibastra Balai Bahasa Provinsi Sumsel, menurut Dian, untuk menggali identitas yang tercermin dalam bahasa, sastra, dan budaya.

Serta sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan sastra dalam dunia pendidikan menghadapi era global, menumbuhkembangkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra lokal sebagai bagian budaya dunia, kata Dian pula.(*)

(T.B014/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010