Melalui integrasi tersebut, diharapkan beban operasional perusahaan dapat ditekan untuk beberapa waktu mendatang dan produktivitas kinerja produksi beton pracetak dapat lebih meningkat
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Beton Precast Tbk siap menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan sejumlah pembenahan dan strategi bisnis yang baru, utamanya dengan melakukan efisiensi di berbagai lini perusahaan.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Moch. Cholis Prihanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menjelaskan anak perusahaan Waskita Karya itu melakukan Integrasi pada lima plant yang berlokasi di Jawa Barat (Plant Karawang, Plant Subang, Plant Sadang, Plant Cibitung dan Plant Kalijati).

"Melalui integrasi tersebut, diharapkan beban operasional perusahaan dapat ditekan untuk beberapa waktu mendatang dan produktivitas kinerja produksi beton pracetak dapat lebih meningkat," katanya.

Cholis menerangkan sejatinya kondisi pandemi telah menciptakan peluang bagi perusahaan dalam menata ulang bisnis pada aspek operasional dan strategis.

Ia merinci sejumlah strategi utama yang telah disusun manajemen untuk perbaikan kinerja perusahaan pasca pandemi di antaranya penyempurnaan struktur organisasi melalui desentralisasi dan penerapan sistem SAP untuk menghasilkan data akurat serta real time untuk menunjang pengambilan keputusan strategis manajemen.

SAP tersebut telah digunakan perusahaan sejak awal 2021 dan implementasi SAP S/4 Hana itu menjadi momentum perubahan bagi sistem dan sumber daya manusia yaitu mengubah budaya kerja menjadi lebih terencana, terstruktur, cepat, dan efektif.

Selain itu, sistem tersebut juga mempermudah pengambilan keputusan, bekerja sistematis, menghasilkan data yang real time. Hingga saat ini sistem ini telah meliputi berbagai lini dan unit di perusahaan (plant, batching plant, quarry, proyek, dan area penjualan) yang dimiliki oleh perusahaan.

Perusahaan juga melakukan optimalisasi aset yang tidak produktif untuk dapat dikerjasamakan dengan pihak eksternal, memastikan pemenuhan kecukupan modal kerja dan arus kas melalui restrukturisasi fasilitas perbankan, akselerasi penagihan piutang, serta pengendalian biaya yang lebih ketat.

"Perusahaan juga melakukan sinergi pasar melalui JO/JV dengan mitra bisnis/investor potensial di mana sebelumnya Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Jepang untuk ke depannya melakukan kerjasama melalui JO/JV," katanya.

Terakhir, perusahaan melakukan pembenahan pada SDM melalui rasionalisasi pegawai sesuai dengan jumlah utilitas produksi, hal ini tentunya sejalan dengan strategi efisiensi yang dilakukan perusahaan.

"Beberapa strategi tersebut telah dilakukan perusahaan sejak akhir 2020, dan harapannya akan terlihat pada Laporan Keuangan periode selanjutnya," ujarnya.

Selain strategi perbaikan, perusahaan juga memiliki strategi bisnis untuk tahun 2021 di antaranya dengan menggarap pasar eksternal dengan menjual segala keunggulan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, menjual produk baru yang telah dikembangkan perusahaan serta berkolaborasi.

"Melalui strategi itu, perusahaan optimis untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu nilai kontrak baru sebesar Rp7,88 triliun dan pendapatan usaha Rp5,33 triliun," ungkapnya.

Perusahaan juga memandang dengan adanya program vaksinasi, maka bisa memberikan katalis positif untuk pertumbuhan sektor khususnya konstruksi di Indonesia. Diharapkan kondisi ekonomi akan mengalami pemulihan pada semester II  2021.

Baca juga: Waskita Beton Precast siap transformasi hadapi era digital

Baca juga: Waskita Precast terus berinovasi bidik pasar rumah tapak modern

Baca juga: Waskita Precast raih bintang tiga TOP GRC Award 2020

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021