Capaian vaksinasi Kepri baru sekitar 12 persen
Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mochammad Bisri menyatakan bahwa vaksinasi yang sedang berjalan di daerah itu belum tentu bisa menghentikan penyebaran COVID-19 karena cakupannya masih rendah.

"Capaian vaksinasi Kepri baru sekitar 12 persen," katanya di Tanjungpinang, Rabu.

Ia mengatakan vaksinasi memang menjadi salah satu upaya dan harapan pemerintah untuk menurunkan kasus COVID-19 serendah-rendahnya.

Selain vaksinasi, kata dia, tentunya disiplin dan patuh protokol kesehatan masih jadi kunci utama guna memutus mata rantai penularan COVID-19.

Protokol kesehatan dimaksud meliputi, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Bisri juga menyampaikan kondisi protokol kesehatan masyarakat dalam dua bulan terakhir makin longgar.

Di beberapa tempat keramaian, seperti pasar dan tempat-tempat wisata banyak ditemukan warga abai protokol kesehatan, misalnya tidak memakai masker dan menjaga jarak.

"Jangan beranggapan ada vaksin, pandemi sudah berakhir. Protokol kesehatan wajib diterapkan, termasuk penerima vaksinasi COVID-19," katanya.

Terkait kenaikan kasus COVID-19 di Kepri dalam dua pekan terakhir, ia menyampaikan kenaikan itu lumrah terjadi, karena masih dalam situasi pandemi.

Menurutnya apabila ditemukan satu kasus baru positif COVID-19, maka biasanya akan diikuti dengan kasus-kasus positif lainnya.

"Proses itu terjadi setelah dilakukan proses tracing atau pelacakan terhadap kontak erat," kata Mochammad Bisri.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kepri jumlah kasus konfirmasi sampai saat ini mencapai 9.163 orang, dengan rincian kasus aktif 238 orang (2,60 persen), sembuh 8.696 orang (94,90 persen), dan meninggal 229 orang (2,50 persen).

Baca juga: 3.000 imam hingga marbot masjid di Kepri disuntik vaksin AstraZeneca

Baca juga: Siswa positif COVID-19, satu sekolah tatap muka di Batam ditutup lagi

Baca juga: Kemenparekraf targetkan 30.000 pelaku pariwisata Kepri divaksin


Pewarta: Ogen
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021