Solo, Jateng (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Provinsi Jawa Tengah berupaya terus memperkuat reputasi di skala internasional salah satunya dengan mengajukan sejumlah program studi untuk memperoleh akreditasi internasional.

"Dua tiga hari yang lalu kami menerima pengumuman hasil pengajuan empat prodi UMS untuk akreditasi internasional versi ASEAN University Network-Quality Assurance atau AUN-QA," kata Rektor UMS Sofyan Anif usai pengukuhan Guru Besar Ilmu Agama dan Filsafat Waston di Solo, Sabtu.

Baca juga: Kemenkop gandeng perguruan tinggi cetak wirausaha muda yang produktif

Ia mengatakan dari empat program studi yang diajukan, tiga di antaranya berhasil memperoleh akreditasi dari AUN-QA, yaitu untuk Prodi Teknik Arsitek, Farmasi, dan Keperawatan.

Namun, dikatakannya, ada satu yang belum berhasil memperoleh akreditasi internasional tersebut, yaitu Program Studi Teknik Sipil.

Baca juga: Kemendikbud dorong kampus wujudkan target serapan alumni 2024

"Masih ada catatan yang harus diperbaiki, jika sudah diperbaiki akan kami ajukan kembali. Pada prinsipnya empat-empatnya bisa masuk, tetapi Teknik Sipil harus ada beberapa catatan penting yang harus ditunjukkan," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan sesuai dengan pemeringkatan versi QS World University Rankings, UMS berhasil masuk 10 besar untuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Baca juga: Moeldoko: Perguruan tinggi sumber kekuatan kolaborasi bangun bangsa

Terkait dengan pengukuhan guru besar tersebut, dikatakannya, juga merupakan bagian dari upaya UMS untuk memperkuat reputasi di tingkat internasional.

"Ini tadi kami melakukan pengukuhan Guru Besar Ilmu Agama dan Filsafat, ini termasuk kategori jarang. Saat ini satu-satunya beliau yang guru besar bidang agama. Kalau di UMS, Profesor Waston merupakan guru besar ke-32," katanya.

Ia juga mendorong pada guru besar di perguruan tinggi tersebut untuk terus memproduksi karya ilmiah berakreditasi internasional sehingga bisa menambah poin untuk terus memperkuat reputasi UMS ke depannya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021