Biasanya pakaian kotor diletakkan di satu tempat, virus-virus dan kuman juga bisa nempel di situ apalagi tempat plastik, virus bisa bertahan lama
Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, tak hanya soal penerapan 3M namun memilih produk yang memberikan jaminan proteksi juga menjadi pilihan utama.

Selama pandemi, pakaian dan masker yang dipakai diibaratkan sebagai kulit kedua yang memberikan perlindungan terhadap tubuh. Sebab, pakaian dan masker lah yang pertama kali terpapar oleh virus, kuman, dan bakteri sebelum menyentuh tubuh sehingga sangatlah penting untuk menjaga kebersihannya.

Melihat hal tersebut, Wings Care meluncurkan SoKlin Antisep, detergen pertama di Indonesia yang mengandung disinfektan guna memberikan proteksi lebih. Detergen ini disebut hadir dengan teknologi O2 Active Power yang berfungsi sebagai disinfektan, yang efektif membunuh virus, bakteri, dan kuman pada pakaian tanpa merusak warna dan serat kain.

Baca juga: Gaya hidup higienis bisa dimulai dari toilet rumah

"Kami meluncurkan SoKlin Antisep, detergen + disinfektan pertama di Indonesia yang mampu memberikan proteksi menyeluruh untuk pakaian keluarga dalam satu langkah mencuci, jadi tidak perlu merendam pakaian ke dalam cairan disinfektan terlebih dahulu sebelum mencucinya dengan deterjen," ujar Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care Wings Group dalam peluncuran SoKlin Antisep, Selasa.

Joanna mengatakan inovasi penggabungan detergen dan disinfektan dalam bentuk bubuk ini diproduksi dengan menggunakan teknologi mutakhir yang baru tersedia di Amerika, beberapa negara Eropa dan hanya Jepang untuk Asia.

Produk inovatif ini merupakan solusi praktis untuk melindungi pakaian karena teknologi O2 Active Powernya tidak hanya membersihkan pakaian dari segala macam noda, namun juga membunuh mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dengan efektif hanya dalam satu langkah mencuci saja.

Baca juga: Gaya hidup sehat kunci bertahan di tengah pandemi

Proses ini diklaim tidak akan merusak warna ataupun serat kain pada pakaian sehingga kualitasnya tetap terjaga.

"Virus dan kuman berbahaya akan selalu berada di sekitar kita, maka dari itu, momentum ini harus dapat menjadi titik balik bagi kita dalam menerapkan gaya hidup yang lebih memperhatikan kebersihan, tak terkecuali pakaian," kata Joanna.

Sementara itu, dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV mengatakan memperhatikan kebersihan pakaian tidak hanya sekadar mencucinya dengan menggunakan detergen semata. Hal lain yang harus diperhatikan dan selalu luput dari pengawasan adalah tempat pakaiannya.

"Edukasi juga yang di rumah, jangan hanya pakaiannya yang harus dicuci dengan benar tapi tempat menaruh pakaiannya juga harus selalu dibersihkan. Biasanya pakaian kotor diletakkan di satu tempat, virus-virus dan kuman juga bisa nempel di situ apalagi tempat plastik, virus bisa bertahan lama," kata dr. Fitria.

dr. Fitria juga mengingatkan untuk selalu mandi dan mengganti pakaian setelah keluar rumah meski baju terlihat bersih.

"Segera mandi karena mandi sangat baik untuk melepaskan yang tertinggal di kulit. Ganti baju meski bajunya tidak kotor karena virus kan tidak terlihat," ujar dr. Fitria.

Baca juga: Gaya hidup sehat dimulai dari cara memasak

Baca juga: Hidup sehat jangan berhenti meski pandemi berakhir nanti

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021