Lebak (ANTARA) - Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kunci persatuan menjadikan kekuatan bangsa untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur.

"Tugas kita untuk menjaga persatuan agar tidak mudah terpecah belah," kata Listyo Sigit Prabowo saat peresmian Pondok Pesantren Tajul Fallah di Kabupaten Lebak, Sabtu.

Bangsa Indonesia selama 350 tahun dijajah oleh Belanda juga dilanjutkan Jepang, karena bangsa itu sangat mudah dipecah belah.

Sebab, katanya, Indonesia negara sangat majemuk dan beragam dengan banyak pulau, etnis, agama, dan suku.

Dengan kondisi seperti itu, kata Sigit, tentunya paling mudah diadu domba dan dipecah belah.

Baca juga: Kapolri minta lulusan pondok pesantren salafi jadi SDM unggul

Namun, ujar mantan Kapolda Banten ini, jika keberagamaan yang ada dikelola dengan baik tentunya memiliki satu nilai dan bisa menjadikan kekuatan untuk bangkit.

Oleh karena itu, dirinya selalu mengingatkan dan menjadikan tantangan, sebab dulu bangsa ini berhadapan dengan penjajah dan mampu bersatu.

Akan tetapi, kata Sigit, saat ini berhadapan dengan COVID-19 juga harus mampu bersatu.

"Peluang keberhasilan itu tentu selalu ada dan jangan mudah terpecah belah," kata mantan Kabareskrim.

Menurut dia, pemilu, pilkada dan pilpres sudah selesai dan para elit politik semuanya banyak yang sudah bergabung, namun ditingkat bawah suasana masih terus bermusuhan.

Padahal itu, kata dia, saudara sendiri,tetapi juga selalu dilakukan untuk memecah belah.

Negara lain, kata dia, hanya bisa mengalahkan bangsa Indonesia jika terpecah belah dan hal itu, terkadang lupa bahwa negara lain tidak memiliki sumber daya alam (SDA).

Baca juga: Temu kangen dengan ulama Banten Kapolri dihadiahi sorban putih

Indonesia memiliki SDA lengkap dan mereka negara lain tidak mau SDA itu dikelola oleh negara sendiri, sehingga mereka segala macam cara digunakan untuk memecah belah bangsa ini.

"Kita ingatkan saudara-saudara untuk waspada dan saatnya untuk bersatu menghadapi COVID-19 agar bisa segera bangkit dan melanjutkan cita-cita bangsa," katanya menegaskan.

Ia mengatakan, saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik dari sebelumnya minus lima persen, namun kini menjadi nol sekian persen.

Keberhasilan ekonomi itu, tentu menjadikan harapan baru bagi bangsa Indonesia agar terlepas dari penyebaran COVID-19.

Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) guna mengendalikan Corona.

Selama ini, kata dia, penyebaran COVID-19 yang terjadi di 225 negara di dunia,termasuk di Indonesia semoga bergerak cepat untuk melawan pandemi itu.

"Negara yang lebih cepat melawan pandemi itu maka dipastikan akan menjadi negara besar," katanya menjelaskan.

Baca juga: HPN 2021 Kapolri minta pers bantu tangkal hoaks yang ancam persatuan

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021