Kami imbau kepada semua warga untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa bumi, namun jangan panik
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta adanya percepatan penanganan pascagempa bumi untuk warga terdampak di beberapa kabupaten/kota di provinsi setempat.

"Kami bersama Pangdam dan Kapolda Jatim melakukan peninjauan secara langsung bagaimana percepatan penanganan pascagempa bisa dipastikan semua berjalan baik," kata Khofifah saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu petang.

Ia mengatakan warga yang terdampak gempa akan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni korban yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan sebesar Rp50 juta, rusak sedang mendapat bantuan Rp24 juta, dan rusak ringan sebesar Rp10 juta sambil menunggu percepatan verifikasi data dari masing-masing daerah.

"Berikutnya sambil menunggu rumah itu selesai dibangun, kemudian ada bantuan tunggu hunian sebesar Rp500 ribu untuk sewa rumah untuk korban yang rumahnya rusak berat dan rusak sedang ke arah berat," katanya.

Mantan Menteri Sosial itu meminta informasi bantuan dari BNPB tersebut disampaikan langsung kepada warga terdampak gempa bumi dengan magnitudo 6,1 di Kabupaten Lumajang.

"Kami imbau kepada semua warga untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa bumi, namun jangan panik," katanya.

Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang langsung turun melakukan penanganan efektif dan percepatan pelayanan kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi.

"Terima kasih juga kepada semua relawan yang sudah bahu membahu bergotong royong membantu masyarakat terdampak gempa bumi," ujarnya.

Ia mengatakan kepala daerah menjadi bagian yang sangat penting utnuk bisa mengkoordinasikan percepatan pelayanan dari masyarakat yang terdampak gempa bumi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gubernur Jatim bermalam di Kecamatan Pronojiwo Lumajang karena akan melakukan kunjungan ke lokasi terdampak gempa di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari pada Senin (12/4).

Berdasarkan data BPBD Lumajang, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa bumi sebanyak lima orang dan 15 orang luka-luka, kemudian 661 rumah rusak ringan hingga berat, tiga unit fasilitas pendidikan rusak, 14 unit fasilitas ibadah rusak, dan dua unit perkantoran rusak.

Baca juga: Terkait gempa Jatim, Presiden perintahkan langkah tanggap darurat

Baca juga: BNPB siapkan dana Rp1 miliar untuk penanganan gempa di Jatim

Baca juga: Gubernur Jatim minta rehabilitasi masjid jadi prioritas usai gempa

Baca juga: Pemprov Jatim jamin biaya perawatan korban luka akibat gempa


 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021