Sebagai orang Makassar, karena kami semua pemain lokal maka mungkin dia (pemain) itu memperlihatkan semangatnya
Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSM Makassar Syamsuddin Batola memastikan anak asuhnya tetap berada dalam koridor kendati kerap menampilkan permainan keras menghadapi lawan-lawannya, termasuk pada laga Piala Menpora.

"Saya kira PSM itulah ciri khas mereka. Bagaimana bermain keras tapi tetap dalam koridor on the fairplay," kata Syamsuddin saat konferensi pers virtual menjelang semifinal Piala Menpora, Rabu.

Dengan karakter pemainnya sebagai orang Makassar, pelatih berusia 53 tahun itu memaklumi permainan keras yang ditunjukkan anak-anak asuhnya.

Baca juga: Pelatih PSM belum pastikan Wanggai turun di semifinal Piala Menpora

"Sebagai orang Makassar, karena kami semua pemain lokal maka mungkin dia (pemain) itu memperlihatkan semangatnya," katanya.

Apalagi, Syamsuddin menambahkan adanya semboyan "Ewako" bagi orang Makassar yang artinya berani.

"Seperti kata kapten tim saya, 'Ewako', itulah yang membuat pemain-pemain kami terpacu dengan semangat," pungkasnya.

Sementara itu, Kapten Tim PSM Makassar Zulkifli Syukur bersyukur timnya bisa melaju hingga ke semifinal di tengah keterbatasan persiapan yang mereka hadapi.

Baca juga: Empat tim yang lolos semifinal Piala Menpora

"Luar biasa karena serba keterbatasan. Jika memang Allah mengizinkan, pada pertandingan besok Allah akan memudahkan lagi untuk tampil ke babak selanjutnya," harapnya.

Karena itu, Zulkifli menekankan kepada semua pemain untuk bekerja keras dan bersemangat kuat dalam semifinal menghadapi Persija.

"Dari awal babak grup kami tidak pernah minta siapa yang kami hadapi. Bagi kami apapun yang kami hadapi, tim apapun yang kami hadapi kami akan lawan, seperti orang Makassar bilang 'Ewako'," tegasnya.

PSM Makassar dijadwalkan bertemu dengan Persija Jakarta pada leg pertama babak semifinal Piala Menpora yang akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/4) besok.

Baca juga: PSM ke semifinal setelah menang adu penalti 4-2 lawan PSIS

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021