Mereka pun akan menjadi motor penggerak yang dinamis dalam membangun daerah sesuai dengan misi kepala daerah dan pembangunan nasional
Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) benar-benar bersiap menjadi aparatur sipil negara yang berkualitas.

“Saat lulus nanti, praja IPDN akan menjadi ASN berkarier di pemerintahan,” ujarnya di Surabaya, Selasa.

Ia juga mengapresiasi kegiatan kuliah umum di IPDN yang melibatkan sejumlah kepala daerah dan digelar secara daring maupun luring pada Senin (19/4).

Kuliah umum di Kampus IPDN Jatinangor tersebut menghadirkan Rektor IPDN Hadi Prabowo dan sejumlah kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Selain itu, Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Zainal A Paliwang, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, serta Bupati Minahasa Utara Joune J.E. Ganda.

Baca juga: Ketua DPD ajak HAPSI perangi pandemi sehingga ekonomi bergeliat

Menurut dia, kuliah umum dengan melibatkan kepala daerah langkah tepat dan menjadi "best practices" pemerintahan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi praja.

Senator asal Jawa Timur ini, menegaskan sebagai abdi negara ke depan, praja IPDN akrab dengan birokrasi pemerintahan.

"Mereka pun akan menjadi motor penggerak yang dinamis dalam membangun daerah sesuai dengan misi kepala daerah dan pembangunan nasional," ucap dia.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu, menambahkan setelah lulus, para praja yang mengabdi di pemerintahan akan langsung terjun untuk memulihkan ekonomi pascapandemi.

”Maka kuliah umum bersama kepala daerah menjadi pembelajaran yang sangat penting dan memahami bagaimana para kepala daerah membuat kebijakan yang inovatif untuk percepatan pemulihan ekonomi," kata LaNyalla.

Baca juga: Ketua DPD RI berharap media digital digunakan dengan bijak
Baca juga: Ketua DPD RI percaya Presiden "reshuffle" sesuai kebutuhan
Baca juga: Ketua DPD RI perjuangkan pelestarian budaya Nusantara


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021