Selama kerja sama itu sesuai dengan prosedur, diperbolehkan.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta TNI Angkatan Laut dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) segera berkoordinasi untuk menemukan titik koordinat kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali, Rabu pagi.

"TNI AL dan Bakamla diharapkan segera berkoordinasi untuk menemukan titik koordinat kapal yang hilang kontak tersebut dan melakukan penelusuran keberangkatan dan tujuan kapal tersebut," kata Azis di Jakarta.

Menurut dia, langkah koordinasi itu agar dapat dilakukan langkah awal untuk mempermudah dan mempercepat pencarian.

Baca juga: Serba-serbi KRI Nanggala-402

Azis mengapresiasi upaya TNI yang menggandeng Australia dan Singapura. Meski demikian, perlu diinformasikan kepada Bakamla maupun sukarelawan terkait untuk bekerja sama dalam melakukan pencarian.

"Selama kerja sama itu sesuai dengan prosedur, diperbolehkan. Pencarian dan hal lainnya terkait dengan kecelakaan latihan perang biasanya ada prosedur penyelamatan yang disepakati kedua negara tersebut," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta Panglima TNI dapat segera mengerahkan pasukan dalam pencarian Kapal Selam TNI AL Nanggala-402 yang hilang kontak usai melakukan latihan torpedo di perairan Bali bagian utara.

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali bagian utara pada Rabu (21/4) pagi.

Baca juga: TNI minta bantuan Singapura dan Australia cari KRI Nanggala

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta bantuan Singapura dan Australia untuk mencari kapal selam tersebut.

"Iya, 'kan selama ini punya kerja sama, ya, pencarian dan sebagainya terkait dengan kecelakaan latihan dengan Singapura maupun Australia, sudah dilaksanakan dan dikomunikasikan," kata Hadi ketika dikonfirmasi wartawan dari Jakarta.

Selain itu, menurut Panglima, kapal milik TNI AL yang memiliki kemampuan pencarian bawah air sedang melakukan pencairan kapal selam tersebut.

Saat ini, lanjut dia, masih dalam pencarian kapal selam tersebut di perairan Bali atau 60 mil dari Bali.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021