Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan fokus  menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam rangka membangun berbagai kampung-kampung perikanan budidaya dengan cara menggelar pelatihan di berbagai daerah.

Kepala Badan Riset dan SDM (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menyatakan, penyiapan SDM kompeten sejalan dengan salah satu program prioritas KKP 2021-2024 untuk membangun kampung-kampung perikanan budidaya.

Sjarief mencontohkan, penyiapan SDM itu antara lain dengan menggelar Pelatihan Pengembangan Diversifikasi Olahan Ikan bagi 300 peserta di tujuh kabupaten di Bali yakni Tabanan, Buleleng, Jembrana, Gianyar, Karangasem, Bangli, dan Badung, 27-28 April.

Dalam kesempatan pelatihan tersebut, lanjutnya, para peserta dibekali materi tentang cara pembuatan berbagai jenis inovasi olahan menarik yaitu dari mini crispy ikan, sotel ikan, cordon blue ikan, dan martabak ikan.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja menyatakan bahwa olahan ikan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan kampung perikanan budidaya.

Hal tersebut, masih menurut dia, karena program kampung perikanan budidaya ini diharapkan akan menyatukan proses perikanan dari hulu ke hilir.

"Contohnya di Bali itu akan jadi Kampung Kerapu di Jembrana. Jadi, bukan hanya bagaimana nanti kita bisa menyiapkan bibit dan membesarkannya, tetapi juga bagaimana kita mengolah hasil budidaya kerapu itu sehingga memiliki nilai tambah," ucapnya.

Ia pun mengajak pemerintah daerah untuk bekerja sama meningkatkan kampung-kampung perikanan tersebut serta mendukung pengembangan kampung-kampung perikanan baru yang akan dibangun ke depannya.

Selain pelatihan diversifikasi olahan, KKP juga menggelar pelatihan lainnya seperti melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon juga menyelenggarakan Pelatihan Teknik Pengangkutan Ikan Pasca Panen secara daring bagi 467 peserta dari 33 provinsi untuk mendukung pembangunan kampung-kampung perikanan.

Pasalnya, penanganan ikan pascapanen, termasuk dalam perikanan budidaya, perlu dilakukan dengan teknik-teknik tertentu untuk tetap memastikan agar kualitasnya terjaga.

Tak hanya di bidang budidaya, KKP juga terus mendorong peningkatan kompetensi SDM di bidang perikanan tangkap, seperti Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Pancing Kacar (Handline) secara daring bagi 217 peserta dari 32 provinsi pada 27 April 2021.

Sebelumnya, pengamat sektor perikanan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan, KKP perlu mendorong ekstensifikasi usaha perikanan yang diarahkan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Dorong ekstensifikasi usaha perikanan, dari tangkap ke budidaya untuk nelayan kecil dengan melibatkan anggota keluarganya," kata Abdul Halim.

Menurut dia, langkah ekstensifikasi atau perluasan usaha perikanan tersebut bisa diselaraskan antara lain dengan mendorong pengemasan yang baik dari produk olahan ikan skala kecil.

Selain itu, lanjutnya, pelaku usaha perikanan skala kecil juga perlu dipermudah untuk mengakses pasar digital. Ia juga mengingatkan pentingnya untuk selalu menyediakan insentif sosial bagi keluarga nelayan kecil, seperti selama Ramadhan.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021