Jakarta (ANTARA) - BUMD Perumda Pasar Jaya menyatakan bahwa Pasar Tanah Abang mulai Senin dibuka dengan pembatasan 50 persen dan pengawasan ketat protokol kesehatan.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief 
Nasrudin mengatakan pembatasan dan pengawasan ketat protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang yang dilakukan bersama jajaran TNI/Polri adalah imbas dari tingginya kunjungan masyarakat untuk berbelanja di kawasan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

"Sejak dibukanya Pasar Tanah Abang pagi ini petugas sudah mengatur pembatasan pengunjung 50 persen dari kapasitas pasar serta dilakukan pengaturan terhadap alur masuk dan keluar sehingga dapat mengurai penumpukan di dalam pasar," kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Pasar Jaya sudah menyiapkan posko di sejumlah titik di kawasan Pasar Tanah Abang. Sebagian petugas juga melakukan monitoring dan pengawasan agar protokol kesehatan bisa tetap bisa dijalankan di pasar tersebut.

Mulai dari pintu masuk pasar, seluruh pengunjung diminta untuk mencuci tangan menggunakan sabun, dicek suhu badan dan harus selalu menggunakan masker. Sebagian petugas lainnya baik yang ada di posko dan di dalam pasar juga menggunakan pengeras suara melakukan imbauan agar masyarakat memahami betul pelaksanaan protokol kesehatan.

"Upaya mengurai kepadatan pengunjung ini agar tidak ada penumpukan pembeli di satu lokasi saja. Petugas mengingatkan agar jika satu lokasi penuh agar masyarakat tidak berkerumun dan mencari lokasi lainnya mengingat cukup banyak toko menjual produk serupa di kawasan Pasar Tanah Abang," kata Arief.

Baca juga: 5 rute TransJakarta beroperasi di depan Stasiun Tanah Abang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) bersama Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (ketiga kiri) dan Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran (kedua kanan) meninjau situasi di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. 
Selain itu, sejak kemarin sudah dilakukan komunikasi juga dengan pengelola TransJakarta agar disiapkan bus dari Stasiun Dukuh Atas ke Pasar Blok A Tanah Abang. Diharapkan ini juga bisa mengurangi tumpukan orang yang membawa kendaraan ke pasar tersebut.

Merespon hal tersebut maka sudah ada 20 bus yang disiapkan oleh TransJakarta dari Stasiun Dukuh Atas ke Pasar Blok A Tanah Abang.

Selain itu mulai sore ini penutupan lebih cepat terhadap kios diberlakukan di Pasar Tanah abang. Toko yang berada di lantai ganjil diminta tutup jam 4 sore dan yang berada di lantai genap tutup jam 5 sore. Hal ini untuk mencegah antrean keluar pengunjung secara bersamaan.

Dengan berbagai upaya tersebut maka protokol kesehatan bisa dijalankan semaksimal mungkin. Petugas masih akan terus disiagakan beberapa hari ke depan yang menjadi waktu teramai masyarakat yang datang untuk berbelanja.

"Setiap tahunnya sudah menjadi budaya warga dari seluruh nusantara hingga ke luar negeri membeli baju lebaran di Pasar terbesar se-Asia Tenggara ini," ujarnya.

Baca juga: Cegah kerumunan, Stasiun Tanah Abang tak sediakan layanan KRL
Akses jalan menuju Pasar Tanah Abang juga ditutup sementara untuk mencegah terjadinya kepadatan pengunjung. ANTARA/Anisyah Rahmawati/am.
Petugas di lapangan juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mengurai banyaknya pengunjung yang berbelanja ke Pasar Tanah Abang.

Pengetatan pengawasan aktivitas pengunjung pasar ini tidak hanya di Pasar Tanah Abang saja melainkan juga dilakukan di seluruh pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya yang ada di Jakarta.

"Hingga hari ini kondisi seluruh pasar berada dalam kondisi yang aman dan relatif terkendali," katanya.

Dengan tingginya tingkat kunjungan ke Pasar Tanah Abang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil meninjau kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (2/5).

Anies mengatakan ada total sekitar 2.500 personel untuk mengendalikan kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang.
Baca juga: Hari ini lebih 100 ribu orang padati Pasar Tanah Abang

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021