Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menargetkan lima atlet atletik Indonesia bisa menduduki peringkat 30 besar dunia, yang merupakan salah satu program prestasi untuk lima tahun ke depan.

Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Stadion Madya GBK, Jakarta, Senin, menuturkan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk mengisi jajaran atlet atletik terbaik dunia setelah melihat prestasi dan capaian selama ini.

"Sekarang PASI punya target lima atlet bisa masuk kelas dunia dalam lima tahun ke depan. Seperti misalnya Zohri, dia sudah di 30 besar pelari 100 meter, lainnya juga akan kami dorong," kata Luhut menjelaskan.

Baca juga: Luhut pantau persiapan Zohri-Sapwaturrahman sebelum tampil di Jepang

Untuk mewujudkan rencana ini, PB PASI juga sudah menyiapkan langkah terstruktur dengan melakukan pencarian bibit atlet di seluruh daerah.

Luhut menyebutkan, proses pencarian bibit atlet ini dijadwalkan mulai berjalan setelah Lebaran.

"Untuk atlet lempar (lembing dan cakram) misalnya, kami coba cari di Merauke atau Papua, untuk atlet lari ke NTB atau NTT. Jadi sekarang lebih spesifik prosesnya. Pelatihnya pun akan kami perbaiki," ujarnya.

Baca juga: PASI janjikan bonus bagi Zohri-Sapwaturrahman jika pecahkan rekor

Selain itu, PB PASI juga tengah membangun fasilitas latihan di daerah Pangalengan, Jawa Barat. Fasilitas trek ini berada di ketinggian 1.100 mdpl, dengan harapan bisa melatih paru-paru atlet agar lebih kuat.

Tidak lupa urusan gizi juga akan lebih diperhatikan. Asupan makanan atlet akan dijaga ketat dengan melalui konsultasi dari ahli gizi.

"Saya diingatkan bahwa ternyata mereka kadang suka makan sesukanya. Harusnya makan sesuai menu yang teratur dan disesuaikan oleh ahli gizi. Kuncinya harus disiplin, kalau tidak seperti ini tidak akan bisa masuk kelas dunia," kata Luhut menegaskan.

Baca juga: PASI kirim dua atlet ikuti uji coba Olimpiade Tokyo
Baca juga: Keterbatasan fasilitas hambat perkembangan atletik

Baca juga: Masuk Forbes, Zohri berharap bisa jadi inspirasi bagi generasi muda

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021