Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan sensor kendaraan otonom Aeva Technologies Inc, pada Kamis (6/5) mengatakan bahwa sensor mereka dapat mendeteksi kendaraan lain dari jarak lebih dari 500 meter dan pejalan kaki dari jarak lebih dari 350 meter.

Dilansir Reuters, Jumat, Aeva membuat sensor lidar yang membantu mobil mendapatkan peta jalan tiga dimensi dan juga dapat mendeteksi gerakan objek di kejauhan, membantu membedakan objek yang tidak bergerak seperti pohon dan pejalan kaki atau pengendara sepeda.

Aeva memiliki kesepakatan dengan pemasok otomotif Denso Corp dan ZF Friedrichshafen AG untuk produksi massal sensornya.

Rentang deteksi sensor lidar adalah metrik utama bagi pembuat mobil karena rentang deteksi yang lebih lama berarti kendaraan yang mengemudi sendiri memiliki lebih banyak waktu untuk mengambil keputusan, terutama pada kecepatan yang lebih tinggi.

Perusahaan lain seperti Aeye Inc, di mana pemasok otomotif Jerman Continental AG membeli sahamnya tahun lalu mengatakan mereka dapat mendeteksi kendaraan lain pada jarak 300 meter.

Lidar mengirimkan sinar laser dan mendeteksi pantulannya saat mereka memantul kembali dari lingkungan sekitar untuk menghasilkan gambar. Tantangan utama adalah mendeteksi objek gelap yang tidak memantulkan banyak cahaya.

Aeva mengatakan chip berpemilik yang telah dikembangkan memungkinkan sensor mendeteksi objek dengan reflektifitas di bawah 10 persen pada jarak jauh.

"Kami bertujuan untuk menawarkan kombinasi kinerja dan skalabilitas yang kami yakini tak tertandingi di industri ini," kata salah satu pendiri dan chief technology officer Aeva Mina Rezk dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Xpeng P5 akan hadir di Shanghai Auto Show dengan teknologi LIDAR

Baca juga: Mengenal LiDar, sensor kamera di iPhone 12 Pro

Baca juga: Volkswagen akan kembangkan chip kendaraan otonom
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021