Program B30 ini diharapkan dapat mendorong tercapainya target bauran energi Indonesia serta meningkatkan kemandirian energi nasional
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) berkomitmen penuh mendukung dan mengimplementasikan program mandatori biodiesel B30 sebagai langkah menopang konsumsi minyak sawit di dalam negeri.

"Program B30 ini diharapkan dapat mendorong tercapainya target bauran energi Indonesia serta meningkatkan kemandirian energi nasional," ujar Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Aprobi Irma Rachmania di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan saat ini Indonesia merupakan negara terdepan yang telah mampu terbukti mengimplementasikan B30 yang merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan, sehingga tren konsumsi biodiesel dari tahun ke tahun terus meningkat.

Sebelumnya saat penyaluran bantuan sosial dari sejumlah industri sawit nasional kepada Wisma Tuna Ganda, Minggu (9/5) Irma menyatakan, industri sawit seperti biodiesel punya peranan penting bagi negara dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"Penyaluran bantuan sosial merupakan bentuk kontribusi industri sawit di sektor hilir kepada masyarakat. Kegiatan sosial ini perlu dijalankan setiap tahun karena memberikan dampak positif kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Bernard Riedo, mengatakan pelaku industri minyak goreng mengikuti arahan pemerintah untuk menjaga ketersediaan barang di pasar.

Masyarakat, tambahnya, tidak akan kesulitan mencari minyak goreng walaupun harga sawit sedang tinggi di pasar global.

"Konsumsi masyarakat selama Ramadhan tetap stabil. Sebab, pemerintah memperketat pembatasan mikro untuk mencegah penularan COVID-19. Pelaku industri mendukung kebijakan ini demi kesehatan masyarakat. Dari sisi logistik, distribusi minyak goreng tetap lancar tanpa hambatan berarti," ujarnya.

Terkait kegiatan penyaluran bantuan sosial Irma mengatakan merupakan kerjasama tiga asosiasi hilir kelapa sawit yaitu Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) bersama Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).

Bantuan diberikan kepada anak yatim piatu, lansia, dan penyandang disabilitas sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi dan menjelang hari raya Idul Fitri.

Penyaluran diberikan kepada 4 yayasan diantaranya Wisma Tuna Ganda (Pekayon), Yayasan Cahaya Hati Gemilang (Meruyung, Depok), Yayasan Amal Fisabilillah (Pondok Ranggon), Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 (Cipayung). Bantuan yang diberikan berupa 250 paket sembako dalam bentuk uang tunai kepada yayasan tersebut.

Ketua Forwatan Yuwono Ibnu Nugroho, menilai bantuan tersebut menunjukkan industri sawit tidak saja berkontribusi bagi negara melainkan memberikan perhatian bagus kepada masyarakat.

“Setelah penyerahan bantuan di Wisma Tuna Ganda ini, rekan-rekan Forwatan akan bergerak untuk menyalurkan bantuan di tiga yayasan lainnya. Melalui bantuan ini, harapan kami masyarakat tetap optimis dan imun tubuhnya tetap terjaga di kala pandemi,” ujarnya.

Baca juga: Aprobi hormati keputusan pemerintah terkait penundaan B40
Baca juga: Aprobi: PMK 191/2020 perkuat program hilirisasi industri sawit
Baca juga: Gaikindo sebut pengembangan biodisel kebijakan yang tepat

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021