Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menginstruksikan tes antigen bagi pendatang baru di kota itu, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan penyebaran COVID-19 usai libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Senin, juga meminta perangkat masyarakat seperti RT dan RW untuk aktif mengawasi warga luar daerah yang datang apalagi pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro ini.

"Kita imbau kepada seluruh Camat, meneruskan ke Lurah dan diteruskan lagi ke tingkat RT dan RW, agar melakukan upaya tracking terhadap pendatang baru," ujarnya.

Dia meminta hal itu dilakukan agar penyebaran COVID-19 tidak meningkat lagi usai Lebaran ini, pasalnya penularan COVID-19 sudah menurun signifikan.

Untuk mempertahankan kasus COVID-19 yang sudah melandai di daerah ini, ucap Machli Riyadi, kewaspadaan virus bawaan dari luar harus dilakukan, salah satunya tes antigen bagi pendatang baru, baik yang baru datang mudik ke kampung halaman.

Dia pun berharap kepada seluruh aparat RT dan RW agar segera melaporkan hasil data tracking pendatang baru kepada Lurah.

Agar, lanjut dia, nantinya bagi pendatang baru tersebut dapat dilakukan rapid tes antigen oleh pihaknya di Dinkes Banjarmasin di puskesmas-puskesmas terdekat.

"Kita berharap dalam kurun waktu 3x24 jam, menyampaikan laporan kepada Lurah dan Puskesmas terdekat agara pendatang baru dilaksanakan rapid tes antigen di puskesmas di mana domisili pendatang itu berada," tuturnya.

Dari data Dinkes Kalsel untuk kasus harian COVID-19 di Kota Banjarmasin usai Hari Raya Idul Fitri 1442 hijrah ini memang ada penurunan signifikan, bahkan pada 17 Mei ini hanya terkonfirmasi lima kasus tambahan, hingga totalnya sebanyak 9.036 orang.

Sementara itu, untuk kesembuhan pada 17 Mei 2021 ini ada tambahan sebanyak 43 orang, hingga total sembuh sebanyak 8.693 orang.

Namun ada kesedihan pada 17 Mei ini karena dua warga Kota Banjarmasin kembali meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona ini, hingga totalnya sampai kini sebanyak 202 orang.
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021