Saya katakan ke chairman-nya, daripada ke Malaysia, ayo ke Indonesia. Pasar Asia Tenggara ada di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Produsen kaca asal Korea Selatan, KCC Glass Corporation, akan menginvestasikan Rp5 triliun untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corporation Ne-Hwan Kim dalam groundbreaking PT KCC Glass Indonesia di KIT Batang, Jateng, Kamis, mengatakan investasi senilai Rp5 triliun tersebut akan dilakukan hingga 2028 mendatang.

"Untuk memperluas skala dan fasilitas produksi kaca KCC Glass di Indonesia, kami menginvestasikan total Rp5 triliun pada 2028," katanya dalam siaran melalui kanal Youtube BKPM TV, Kamis.

Ne-Hwan Kim menuturkan pabrik tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.300 orang. Selain itu pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia guna berkontribusi pada ekonomi lokal.

Baca juga: Dubes Korsel bertemu Ganjar, janji perluas investasi di KIT Batang

"Juga bekerja sama dengan perusahaan Indonesia di berbagai sektor seperti bahan baku logistik produk, bahan produksi dan konsumsi, berkontribusi pada vitalisasi ekonomi lokal, kami akan mewujudkan impian kompleks industri yang cerdas dan berkelanjutan yang menjadi tujuan Grand Batang City," katanya.

Ne-Hwan Kim menambahkan pabrik di Indonesia itu akan menjadi basis produksi kaca terkuat di dunia.

"Di mana dua negara yaitu Indonesia dan Korea bersatu padu untuk mencapai kemakmuran dan membangun bersama," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan upaya untuk bisa menggaet perusahaan kaca raksasa Korea Selatan masuk ke Indonesia.

Baca juga: Bahlil terus promosikan KIT Batang ke investor

Bahlil bercerita KCC Glass Corporation sebenarnya telah melakukan kesepakatan dengan Malaysia. Namun ia mampu meyakinkan perusahaan tersebut untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

"Saya katakan ke chairman-nya, daripada ke Malaysia, ayo ke Indonesia. Pasar Asia Tenggara ada di Indonesia. Saya juga katakan silakan datang bawa teknologi, datang bawa capital (modal). Karena produknya 85 persen ekspor, maka silakan cari pasar, nanti kami Pemerintah Indonesia yang akan urus seluruh izinnya, urus insentifnya, dan akan mengawal sampai dengan selesai," ungkap Bahlil Lahadalia.

Akhirnya, lanjut Bahlil, setelah empat kali terbang ke Korea Selatan, KCC Glass Corporation memutuskan untuk berinvestasi di KIT Batang.

Baca juga: Warga sekitar KIT Batang diingatkan agar tak jual tanah, ini sebabnya

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021