tidak termasuk dari 85 sekolah yang ikut  uji coba pembelajaran tatap muka  tahap pertama beberapa waktu lalu
Jakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melakukan asesmen terhadap 300 sekolah untuk uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap II yang akan dimulai beberapa hari mendatang.

"Untuk PTM tahap II sekarang sedang berproses untuk tanggal 7 Juni mendatang, saat ini ada 300 sekolah yang sedang mengikuti pelatihan persiapan pembelajaran tatap muka," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah saat diubungi, Jumat.

Baca juga: Sekolah tatap muka di DKI berlanjut meski COVID-19 fluktuatif

300 sekolah yang sedang menjalani asesmen ini, lanjut Taga, tidak termasuk dari 85 sekolah yang ikut  uji coba pembelajaran tatap muka  tahap pertama beberapa waktu lalu.

85 sekolah yang ikut PTM tahap satu itu, kata Taga, tidak dilakukan asesmen jika ingin ikut serta dalam uji coba PTM tahap dua, tapi  tinggal membuat surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) dari kepala sekolah bermaterai, untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan.

Baca juga: Sepekan sekolah tatap muka, belum ada temuan kasus COVID-19 di sekolah

"Jadi kan 85 sekolah itu kan sudah melalui asesmen, sudah melalui pelatihan dan uji coba, jadi tinggal diteruskan saja untuk yang mau meneruskan, yang tidak ya tidak masalah," kata Taga.

Taga menyebutkan uji coba pembelajaran tatap muka tahap II direncanakan akan berlangsung tanggal 7 Juni-24 Juni 2021.

"Bulan Juni, mungkin mepet sama tahun ajaran baru, tidak apa-apa kita sesuaikan. Bulan Juli juga kemungkinan kita mulai persiapan untuk uji coba PTM tahap ketiga juga," ucap Taga.

Baca juga: Pelaksanaan sekolah tatap muka di DKI telah melalui koordinasi

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta juga menyebut secara umum uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap I pada tanggal 7-29 April 2021 secara terbatas di 85 sekolah di berbagai tingkatan, bisa berjalan dengan baik.

Secara umum,  Taga  menyebut evaluasi selama uji coba untuk tahap pertama tidak ada yang terkonfirmasi kasus positif COVID-19 baik siswa maupun guru, tidak ada penolakan (masyarakat) di lingkungan sekolah yang melaksanakan uji coba. Seluruh guru juga sudah divaksin, protokol ketat dilaksanakan, lalu telah terjalin komitmen kerjasama dengan pihak terkait terutama kelurahan, Satpol PP, tokoh masyarakat.

"Dengan adanya uji coba ini, "stakeholder" terkait  jadi merasa memiliki, bahkan kita didukung Dinas Perhubungan untuk antar jemput anak sekolah," kata Taga saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (30/4).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021