Kepergian beliau menjadi suatu kehilangan besar bagi masyarakat Aceh
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya mantan Gubernur Aceh Prof. Dr. H. Syamsudin Mahmud pada Sabtu di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Syamsudin Mahmud adalah Gubernur Aceh periode 1993 – 2000. Beliau diangkat sebagai Gubernur Aceh menggantikan pendahulunya Ibrahim Hasan.

Baca juga: 80 persen CJH Aceh sudah divaksin meski belum pasti berangkat

“Innalillahi wainnailaihi raji’un. Atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh, kami menyampaikan duka mendalam,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam keterangan yang disampaikan  Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Sabtu.

Gubernur Aceh juga menjelaskan almarhum Syamsudin Mahmud adalah tokoh Aceh yang sangat besar jasanya dalam membangun Serambi Mekkah.

“Kepergian beliau menjadi suatu kehilangan besar bagi masyarakat Aceh,” katanya.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat buka rekening donasi buat bantu rakyat Palestina

Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa kepada almarhum.

“Mari sama-sama kita mengirimkan doa, Insya Allah almarhum mendapatkan balasan syurga dari Allah,” kata Nova.

Nova berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

Baca juga: Sembilan warga Aceh positif COVID-19 meninggal dunia, total jadi 524

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dr Isra Firmansyah mengatakan, almarhum dishalatkan pada jam 12.00siang di halaman parkir belakang RSUDZA dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menurut keterangan seorang keluarga, Almarhum akan dimakamkan di Beureunuen, Pidie dan langsung diberangkatkan ke pemakaman sejenak usai prosesi pelepasan dari RSUDZA Banda Aceh.

Baca juga: Warga Aceh Barat positif COVID-19 bertambah 7 orang

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021