Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan kluster COVID-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor adalah kejadian luar biasa (KLB) sehingga perumahan tersebut diisolasi dan aktivitas warganya di batasi.

"Penyebaran COVID-19 di perumahan ini sangat cepat. Hanya dalam waktu sembilan hari sudah 46 orang terpapar COVID-19," kata Bima Arya saat meninjau ke Perumahan Griya Melati Kota Bogor, Ahad.

Menurut Bima Arya, semua warga perumahan yang terpapar COVID-19 harus dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 dan ke rumah sakit, sedangkan warga perumahan yang statusnya negatif agar dikarantina di rumahnya masing-masing.

"Semua kebutuhan logistik, kebutuhan membuang sampah, dan aktivitas di luar rumah dibantu oleh petugas dari Satgas Penanganan COVID-19," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Griya Melati Kota Bogor jadi 46 kasus.

Baca juga: Wali Kota Bogor : Rencana PTM dievaluasi berkala


Menurut Bima Arya, sampai Ahad siang, sebanyak 46 warga Griya Melati yang terpapar COVID-19. Penelusuran kontak erat oleh Dinas Kesehatan masih terus dilakukan. Masih ada 75 orang warga kontak erat yang menjalani tes usap PCR dan masih ditunggu hasilnya.

Bima menjelaskan pasien positif di perumahan ini harus dievakuasi dan aktivitas warga dibatasi, agar COVID-19 tidak menyebar ke tempat lainnya. "Petugas jaga di posko harus memastikan, pengunjung dan tamu dibatasi secara ketat," katanya.

Bima juga mengingatkan, agar petugas jaga di posko di perumahan tersebut yakni tim gabungan dari tim gabungan dari Pemerintah Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, dan Kodim 0606 Kota Bogor, adalah tetap, tidak berganti-ganti, untuk meminimalisir penularan COVID-19.

Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor dari unsur Polresta Bogor Kota melakukan tes usap antigen kepada petugas jaga di psoko di perumahan tersebut, Sabtu (22/5).

Kabag Sumberdaya (Sumda) Polresta Bogor Kota, Kompol Wijayanti, mengatakan, pelaksanaan tes usap antigen kepada anggota posko ini untuk memastikan kondisinya sehat atau tidak.

Anggota posko di perumahan tersebut yang menjalani tes usap antigen ada 63 orang yakni dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bogor, Polisi dari Polresta Bogor Kota, serta TNI dari Kodim 0606 Kota Bogor.

Menurut Wijayanti, tim gabungan yang bertugas di posko mengawasi warga perumahan, terutama yang terpapar COVOD-19, sehingga perlu dilakukan tes usap antigen untuk memastikan kondisinya kesehatannya.*

Baca juga: Kasus COVID-19 melonjak, Wali Kota Bogor minta perhatian Menkes

Baca juga: Bertambah 7 warga perumahan di Kota Bogor positif COVID-19

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021