Sukoharjo (ANTARA News) - Warga menilai kasus pembunuhan yang dilakukan seorang tukang pijat tersangka Yulianto (38), di rumahnya, di Kragilan, Desa Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga berantai.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lokasi kejadian RT 02/ RW XV Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Senin, menyebutkan, tersangka Yulianto diduga melakukan serangkaian pembunuhan lebih dari dua orang yang menjadi korbannya.

Menurut Ketua Keamanan RT 02 RW XV Kragilan, Suparjo, setelah polisi menemukan dua korban terkubur di rumah tersangka aksi pembunuhan tersebut, ada dugaan kuat Yulianto ini melakukan pembunuhan lebih dari dua orang.

Menurut dia, polisi sebelumnya menemukan mayat seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup II Kandang Menjangan, Kopda Santoso, pada Sabtu (21/8) malam dan Sugiyo (62) warga Dukuh Bentengsari, Pucangan, pada Senin ini.

"Warga banyak yang menduga Yulianto membunuh banyak orang, karena sebelumnya banyak laporan orang hilang setelah mendatangi rumah tersangka," katanya.

Ia menjelaskan, dulu pacar tersangka bernama Siti Rohani dalam kondisi hamil juga dilaporkan keluarganya menghilang begitu saja hingga sekarang. Dan dua orang masing-masing asal Salatiga dan Kabupaten Semarang juga sama.

Selain itu, kata dia, Suhardi warga Dusuh Topesan, Gombong, Pucangan, juga dikabarkan menghilang, karena dia diketahui warga sering datang dirumah tersangka di Kragilan.

Namun, warga tidak mengetahui atau menyangka bahwa Yulianto yang dikenal orangnya tertutup itu, sedang memperdalam ilmu dukunnya.

Sementara Hardini (37) warga RT 01 / RW XV Kragilan menjelaskan, Suhardi merupakan kakak kandung teman kerjanya bernama Sri Yuliati.

Teman kerjanya Sri Yuliati tersebut, kata dia, pernah menanyakan pekerjaan Yulianto, karena kakaknya sering main ke rumah tersangka. kakaknya saat itu, tidak pernah pulang hingga sekarang.

"Kejadian itu, sekitar tiga tahun lalu. Bahwa, Suhardi menghilang dan hingga sekarang tidak pernah pulang," kata Hardini yang mengaitkan kasus pembunuhan tersebut.

Selain itu, Hardini juga mengaku didatangi polisi untuk dimintai keterangan atas cerita kejadian hilangnya Suhardi belum lama ini.

Sementara Kepolisian Resor Sukoharjo hingga kini masih memeriksa intensif untuk pengembangan kasus terhadap tersangka Yulianto yang dikenal memiliki ilmu kekebalan.

Polisi setelah mengungkap pembunuhan Kopda Santoso kemudian membungkar korban lainnya, diduga bernama Sugiyo. Tetapi, polisi belum bisa mengidentifikasi korban karena sudah berupa tengkoran dan tulang manusia.

Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Suharyono saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut belum bisa menjelaskan. Karena, penyidik masih mengembangkan kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka Yulianto tersebut.  (ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010