vaksinasi COVID-19 bukan untuk tolak balak dan antivirus
Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Hartopo menyatakan bahwa Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus saat ini harus menjalani isolasi karena terpapar penyakit virus corona (COVID-19).

"Kami ingatkan, bahwa vaksinasi COVID-19 bukan untuk tolak balak dan antivirus, tetapi bertujuan menumbuhkan antibodi dan imunitas diri," ujarnya di Kudus, Selasa.

Untuk itu, dia mengajak, semua masyarakat untuk menaati protokol kesehatan, termasuk yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19, karena vaksinasi hanya bersifat mengurangi gejala ketika terpapar COVID-19.

Setidaknya, kata dia, ketika terpapar gejala yang timbul bersifat ringan, sehingga masih bisa diselamatkan.

"Hal yang kami pikirkan justru sudah divaksin menjadi orang tanpa gejala (OTG) dan menularkan keluarganya. Tentunya hal ini menjadi permasalahan besar," ujarnya.

Oleh karenanya, dia sekali lagi minta, masyarakat yang sudah divaksin sekalipun untuk hati-hati dan jangan sembrono. Saat ini pun banyak di rumah sakit yang terpapar COVID-19, meskipun sudah menjalani vaksinasi.

Pemkab Kudus juga masih mengejar target vaksinasi agar bisa memenuhi target 127.063 sasaran, meliputi tenaga kesehatan sebanyak 5.502 sasaran, pelayan publik sebanyak 52.660 sasaran, dan orang lanjut usia sebanyak 68.901 sasaran.

Upaya lain untuk memutus mata rantai penularan, yakni dengan melakukan penelusuran kontak erat dan tes cepat antigen secara acak guna mendeteksi ada tidaknya warga yang terpapar COVID-19. 

Baca juga: Tempat tidur RS rujukan COVID-19 di Kudus hampir seluruhnya terisi

Baca juga: Ratusan dosen Universitas Muria Kudus jalani vaksinasi COVID-19

Baca juga: Pemkab Kudus siapkan tempat isolasi pasien COVID-19 berstatus OTG

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021