Bersama dengan para mitra logistik Shipper, kami berkomitmen untuk terus membangun ekosistem logistik yang lebih baik dengan memanfaatkan momentum digitalisasi, khususnya di tingkatan UMKM
Jakarta (ANTARA) - Startup Shipper berkomitmen untuk terus mempermudah akses dan meningkatkan layanan logistik yang menyeluruh dan efisien bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan dukungan perusahaan rintisan itu untuk meningkatkan efisiensi ekosistem logistik di Indonesia yaitu dengan cara mendukung transformasi digital untuk sektor logistik.

"Pertumbuhan ekonomi digital dan e-commerce yang pesat merupakan momentum emas tidak hanya bagi pemulihan ekonomi nasional namun juga untuk kemajuan UMKM dan produk lokal. Bersama dengan para mitra logistik Shipper, kami berkomitmen untuk terus membangun ekosistem logistik yang lebih baik dengan memanfaatkan momentum digitalisasi, khususnya di tingkatan UMKM," ungkapnya.

Menurut Budi, kemudahan akses melalui sistem digital yang terintegrasi akan membuat rantai logistik menjadi jauh lebih efisien.

Shipper, lanjutnya, akan terus berusaha meningkatkan pelayanan, terutama melalui teknologi layanan logistik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Kami adalah perusahaan teknologi, jadi kami akan terus berinovasi lebih jauh dalam hal logistik digital. Selain teknologi agregasi untuk jasa pengiriman (delivery) dan pergudangan (warehousing), kami juga meningkatkan layanan integrasi API (Application Programming Interface) yang dapat menghubungkan berbagai pelaku usaha dalam situs e-commerce ke berbagai layanan logistik dalam satu platform," katanya.

Budi meyakini, percepatan digitalisasi di sektor logistik pada akhirnya akan menopang pertumbuhan dan daya
saing UMKM serta produk lokal Indonesia.

Pemerintah mengkampanyekan Gernas BBI agar masyarakat membeli dan menggunakan produk buatan Indonesia, khususnya produk UMKM. Kementerian Perdagangan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan 5 Mei, sebagai Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Dukungan diberikan kepada UMKM lantaran UMKM memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,7 persen dan mampu menyerap 120 juta angkatan kerja di Indonesia.

Sayangnya, selain terdampak pandemi COVID-19, salah satu kendala yang dihadapi UMKM yaitu mahalnya biaya logistik dikarenakan proses transaksi langsung antar penjual dan pembeli, tanpa kemudahan atau subsidi.

Padahal, pemerintah menargetkan dalam empat tahun ke depan, biaya logistik di Indonesia bisa turun ke tingkatan 17 persen dari PDB. Turunnya beban biaya logistik diharapkan akan semakin membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.

Baca juga: Shipper tambah kapasitas operasi logistik sambut Harbolnas Ramadhan
Baca juga: Startup logistik berbasis teknologi ini raih pendanaan Seri A

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021