Kita punya optimisme ke depan Indonesia akan jadi salah satu negara tujuan investasi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak para pengusaha asal Inggris untuk berinvestasi di Indonesia dan mengatakan siap mengurus perizinan mereka hingga terealisasi.

"Tagline baru kami, silakan investor membawa teknologi, membawa capital (modal), membawa sebagian modal, nanti izinnya, kemudian lokasi industrinya, nanti biarlah negara yang ikut hadir dalam mengurusnya," kata Bahlil Lahadalia dalam Indonesia Investment Forum (IIF) 2021 yang digelar KBRI London secara daring, Kamis.

Bahlil mengungkapkan Indonesia mungkin bukan tujuan utama investasi Inggris. Pada 2019 Inggris hanya masuk di peringkat ke 20 dalam daftar negara asal investasi asing dengan total realisasi sebesar 142,1 juta dolar AS.

Pada 2020 realisasi investasi Inggris meningkat menjadi 192,8 juta dolar AS, namun belum berdampak signifikan terhadap posisinya dalam daftar negara asal investasi.

Baca juga: Bahlil yakinkan investor Inggris iklim investasi Indonesia kondusif

Meski demikian Bahlil Lahadalia mengaku tetap optimis ke depan Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan investasi Inggris, mengingat potensi sumber daya alam yang besar serta reformasi regulasi yang terus dilakukan Indonesia.

"Kita punya optimisme ke depan Indonesia akan jadi salah satu negara tujuan investasi. Kenapa? Sumber daya alam kita luar biasa sekali, tidak perlu diragukan. Kita mempunyai sumber daya alam dari perikanan, pertambangan, kehutanan," ujar Bahlil  Lahadalia.

Indonesia, lanjut dia, juga mulai membangun energi hijau atau energi ramah lingkungan, salah satunya dengan pembangkit listrik bertenaga air, yang menjadi daya tarik tersendiri.

"Kita juga baru menyelesaikan reformasi regulasi di mana UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah selesai," kata  Bahlil Lahadalia.

Baca juga: KBRI London ajak Inggris investasi ekonomi digital di Indonesia

UU Cipta Kerja, menurut dia, memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi dan transparansi yang dibutuhkan pengusaha dalam berinvestasi, seperti adanya layanan perizinan Online Single Submission (OSS).

"Saya pikir dengan cara-cara seperti ini maka pasti akan jauh lebih memudahkan bagi investor," kata Bahlil Lahadalia.

Lebih lanjut Bahlil juga memperkenalkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah yang berada di posisi strategis dengan infrastruktur pendukung lengkap. Selain itu kawasan tersebut pun punya harga tanah yang lebih murah.

"Saya jamin tanah di sini (Batang) lebih murah dan clear and clean. Nanti pemerintah di bawah Kementerian Investasi/BKPM akan membantu bapak/ibu semua," ujar Bahlil.

Baca juga: Dubes ajak pengusaha Inggris berbisnis di Indonesia

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021